Selasa 18 Feb 2020 21:52 WIB

PHRI Yogya Belum Terdampak Kenaikan Harga Bawang Putih

Meski belum terdampak, PHRI harap harga bawang putih kembali normal.

Bawang putih. Meski belum terdampak oleh kenaikan harga bawang putih, PHRI harap harga bumbu masak itu kembali normal.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Bawang putih. Meski belum terdampak oleh kenaikan harga bawang putih, PHRI harap harga bumbu masak itu kembali normal.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta berharap harga bawang putih segera kembali normal. Dalam jangka panjang dikhawatirkan harga bawang putih akan berpengaruh signifikan terhadap bisnis rertoran dan perhotelan di daerah itu.

"Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah karena kenaikannya luar biasa dan bisa memengaruhi daya beli masyarakat," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Selasa.

Baca Juga

Menurut Deddy, gejolak harga bawang putih belum terlalu terasa di kalangan pelaku usaha restoran atau perhotelan. Itu karena kegiatan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran (MICE) di hotel baik oleh instansi pemerintahan maupun swasta belum banyak.

"Masih belum terpengaruh signifikan karena saat ini hotel masih low season (musim sepi pengunjung)," kata Deddy.

Public Relations Manager Grand Inna Malioboro Retno Kusuma membenarkan bahwa tingginya harga bawang putih belum berpengaruh signifikan terhadap layanan restoran di hotel itu. Namun demikian, ia mengakui bawang putih merupakan salah satu komoditas penting untuk menjaga cita rasa sejumlah menu makanan di hotel itu.

Meski harga komoditas itu naik, menurut Retno, manajemen hotel tidak serta merta bisa menaikkan harga menu makanan untuk pengunjung. Ia menilai, bawang putih dan cabai tergolong kebutuhan mendesak.

"Di saat harga bawang impor naik, kami tak bisa menaikkan harga menu makanan atau mengurangi takaran bumbu," kata Retno.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Yanto Apriyanto mengatakan, harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta sudah berangsur menurun dibandingkan pekan sebelumnya. Menurut dia, harga bawang putih yang sebelumnya masih di kisaran Rp55 ribu-Rp60 ribu per kilogram (kg), berdasarkan pantauan di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta saat ini telah turun menjadi Rp38 ribu per kg untuk harga terendah dan Rp 40 ribu per kg untuk harga tertinggi.

Penurunan harga bawang putih itu, menurut Yanto, disebabkan persediaan di kalangan pedagang dan distributor masih mencukupi. "Diharapkan pekan depan harga bawang putih kembali menurun menjadi Rp 32 ribu di tingkat pengecer," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement