REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiper Bali United, Nadeo Argawinata mengatakan semua pelatih punya gaya dan ciri khas masing-masing saat menangani pemain. Pemain berusia 22 tahun itu mengaku dapat program latihan yang lebih menekankan ke fisik.
"Sekarang belum ada, karena masih fokus fisik dan basic," kata Nadeo yang mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (18/2). Tim nasional (Timnas) Indonesia menjalani pemusatan latihan di Stadion Madya, Jakarta sejak 14 Februari lalu.
"Di sini masih fokus sama fisik, jadi untuk pertandingan atau match itu dilakukan tanggal 20 (Februari), belum bisa dilihat. Tapi kalau fisik, saya pribadi mungkin temen-temen lainnya juga merasakan lebih baik," tambah dia.
Kendati pun ada perbedaan dari gaya pelatihan yang dia dapatkan di TC Timnas, Nadeo mengatakan dirinya siap untuk menyerap semua ilmu yang diberikan oleh masing-masing pelatih yang mengarahkannya. Dia meyakini apapun yang diajarkan oleh pelatih adalah hal positif.
"Saya rasa semua pelatih di dunia punya resep sendiri. Coach (Kim) ini punya resep sendiri, Passos juga punya. Jadi semua hal positif yang saya terima di sini saya ambil manfaatnya. Jadi (Pelatih) lokal maupun asing (seperti) korea, Brasil, itu saya rasa punya kelebihan dan kekurangan masing," kata Nadeo.
Selain itu, Nadeo menilai ada yang menjadi ciri khas dari pelatihan yang diberikan oleh Kim. "Saya rasa yang menonjol lebih ke basic, dia benerin basic kita dulu dan dari posisi badan segala macem, kaki dan teknik penangkapan. Itu sih yang membedakan," ujar dia.
Mengenai komunikasi, Nadeo mengatakan Kim punya pengalaman untuk memahami bahasa tubuh para pemain meski elatih asal Korea Selatan itu tidak memahami bahasa Indonesia. Nadeo mengaku tidak begitu sulit untuk berkomunikasi dengan Kim.
"Pelatih kiper yang sekarang berpengalaman, meski ada translator dia juga membaca bahasa tubuh kita, dia bisa menyampaikan semaksimal mungkin, jadi saya rasa sangat menarik," ujar Nadeo.