Rabu 19 Feb 2020 01:32 WIB

Sekjen PBB Puji Keharmonisan Antaragama di Pakistan

Sekjen PBB mengunjungi tempat ibadah Sikh, Muslim, Hindu, dan Kristen di Pakistan.

Rep: umar mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melakukan kunjungan selama empat hari ke Pakistan. Dia memuji upaya Islamabad untuk menciptakan kerukunan antaragama saat mengunjungi koridor Kartarpur, perbatasan bebas visa yang melintasi India, pada Selasa (18/2).

Guterres mengaku merasa terhormat bisa mengunjungi Koridor Kartarpur yang baru dibuka, yakni sebuah koridor harapan, yang menghubungkan dua situs ziarah utama Sikh. "Ini adalah simbol sambutan keharmonisan antaragama," kata dia dilansir Anadolu Agency, Selasa (18/2).

Baca Juga

Kepada wartawan di kota timur Lahore, Guterres mengatakan, Koridor Kartarpur adalah contoh praktis keinginan Pakistan untuk perdamaian dan kerukunan antaragama. Menurut dia tentu hal ini dapat mendorong toleransi.

Guterres juga mengunjungi Kartarpur Sahib gurdwara, tempat ibadah Sikh, di distrik Narowal, Punjab. Ini adalah salah satu tempat paling suci bagi komunitas Sikh karena Baba Guru Nanak, pendiri agama, menghabiskan 18 tahun terakhir hidupnya di sini. Dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan kekagumannya.

"Sungguh luar biasa melihat kuil Sikh, Muslim, Hindu, dan Kristen berdoa bersama dengan damai. Ini adalah simbol terbaik di dunia. Perlu dikatakan bahwa agama mempersatukan kita dengan kedamaian. Dan simbol terbaik adalah kuil ini," jelasnya.

Perbatasan Kartarpur menghubungkan kota Narowal di Pakistan timur laut ke distrik Gurdaspur di India timur. Koridor dibuka November lalu, beberapa hari sebelum ulang tahun kelahiran 550 pendiri Sikhisme. Ini dapat menampung hingga 5.000 peziarah per hari. Rencananya akan menggandakan kapasitas dan menghilangkan keharusan membawa paspor.

Selain bertemu dengan para pemimpin agama Sikh, Guterres PBB mengunjungi Masjid Badshahi, sebuah masjid era Mughal di ibukota Punjab. Sebelum hari itu, Guterres mengadakan sesi interaktif dengan mahasiswa di Universitas Ilmu Manajemen Lahore.

Dia berbicara tentang mereformasi Dewan Keamanan PBB di mana hanya lima anggota menikmati hak veto. "Kami telah berusaha untuk mereformasi Dewan Keamanan selama beberapa dekade tetapi banyak hal tidak bergerak," kata Guterres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement