Selasa 18 Feb 2020 23:25 WIB

Ganjar Ingatkan Masyarakat tak Terkecoh Penipuan CPNS

Gubernur Ganjar Pranowo ingatkan tidak pungutan untuk syarat diloloskan PNS

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri). Gubernur Ganjar Pranowo ingatkan tidak pungutan untuk syarat diloloskan PNS
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri). Gubernur Ganjar Pranowo ingatkan tidak pungutan untuk syarat diloloskan PNS

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat untuk tidak terkecoh penipuan berkedok penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) seperti yang pernah terjadi di Kebumen.

"Masyarakat jangan ada yang tertipu. Kita sudah mengingatkan sejak dari awal," kata Ganjar seusai acara "Government Gathering" di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2). Menurut Ganjar, saat ini sudah bukan era tipu menipu, apalagi disertai dengan pungutan uang sebagai syarat untuk diloloskan menjadi PNS.

"Sudah tidak ada zaman sekarang 'apus-apusan' (penipuan), meminta (uang) itu tidak ada," kata politisi PDI Perjuangan ini. Meski demikian, ia berharap masyarakat berpartisipasi aktif melaporkan jika mengetahui praktik penipuan itu.

Pemerintah, kata dia, akan mengusut siapa pun orang yang terlibat dalam penipuan proses penerimaan calon abdi negara itu. "Sekarang kita usut. Siapa pun," kata Ganjar lagi.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Kebumen, Jawa Tengah menangkap komplotan pelaku penipuan berkedok penerimaan CPNS dengan total korban diperkirakan mencapai 800 orang. Para korban yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia rata-rata menyetorkan uang sebanyak Rp 150 juta setelah dijanjikan dapat diloloskan menjadi PNS oleh pelaku.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement