REPUBLIKA.CO.ID, Menutup aib sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan larangan mengumbar aib dan keburukan menjadi salah satu penyebab turunnya ayat Alquran.
Dalam kitab Asbabun Nuzul karya KH Qamaruddin Shaleh dkk, disebutkan Salman al Farisi, salah seorang sahabat Rasulullah SAW, jika selesai makan dia terus tidur dan mendengkur. Perbuatan ini kemudian dipergunjingkan oleh orang-orang yang mengetahui perilaku Salman. Akibatnya, 'aib' ini tersebar luas.
Atas kejadian ini Allah menurunkan ayat, ''Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.'' (QS Al Hujurat [49]: 12).
Dalam ayat di atas Allah melarang orang-orang yang beriman berburuk sangka, mencari-cari kesalahan orang lain, dan melarang bergunjing. Bahkan, Allah mengumpamakan mereka yang gemar bergunjing (ghibah) seperti orang yang memakan daging saudaranya yang sudah mati. Sungguh suatu perbuatan yang bukan saja mendatangkan dosa, tapi juga amat menjijikkan.
Namun, fakta dalam masyarakat kita saat ini, membuka aib orang lain, sudah menjadi menu sehari-hari. Sudah menjadi 'tradisi'. Lihat isi tayangan televisi, penuh dengan gosip yang intinya membuka aib orang lain.
Begitupun dengan media massa yang lain seperti koran dan majalah. Tayangan pembuka aib seseorang ini terus saja marak kendati Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memfatwakan haram.
Membuka aib orang lain, apalagi sesama Muslim, sama seperti membuka aib sendiri. Sebab, seorang Muslim terhadap Muslim yang lain ibarat satu tubuh. Jika ada satu bagian tubuh yang sakit, bagian tubuh yang lain akan merasakan sakit juga. Tak cuma itu, jika kita gemar membuka aib orang lain, aib diri sendiri, cepat atau lambat, akan terbuka juga.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abi Barzah Al Aslami mengatakan, ''.... Jangan sekali-kali kamu bergunjing terhadap kaum Muslimin, dan jangan sekali-kali mencari noda atau auratnya. Karena, barangsiapa yang mencari-cari noda kaum Mukminin, Allah akan membalas pula dengan membuka noda-nodanya.'' Na'udzubillahi min dzalika, semoga kita terhindar dari perbuatan demikian.