REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menegaskan bahwa proyek-proyek pembangunan destinasi super prioritas tetap berlanjut. Ia menegaskan, rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur dasar dan sarana prasaran di destinasi itu tidak akan ditunda meski situasi global kurang kondusif.
"Ini masih proses pembangunan, kita tetap optimis dengan rencana yang ada. Bukan karena virus corona, kita jadi pesimis," kata Wishnutama di kantornya, Selasa (19/2) malam.
Ia menjelaskan, progres pembangunan di lima destinasi prioritas berbeda-beda. Yang jelas, kata dia, tahun 2021 kelima destinasi itu siap dipromosikan secara besar-besaran. Adapun lima destinasi super prioritas itu yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Sementara dari segi festival maupun agenda-agenda pariwisata di setiap destinasi, Wishnutama memastikan tidak ada yang dibatalkan. "Mau infrastruktur, event, kita maju terus walaupun ada corona," ujar dia.
Wishnutama mengungkapkan, awalnya pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang 2020 sebanyak 17,2 juta orang. Namun, pasca merebaknya virus corona yang menimbulkan kepanikan dunia, kemungkinan besar bakal terjadi koreksi dari target.
Namun, Kemenparekraf belum dapat menghitung seberapa besar dampak koreksi terhadap kunjungan turis. "Saya tidak tahu karena virus corona belum selesai. Kita tidak bisa menghitung sesuatu yang belum selesai. Belum lagi soal wisatawan lokal yang akan jauh lebih kompleks," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pembangunan lima destinasi super prioritas untuk tahun ini sebesar Rp 9,35 triliun. Alokasi dana itu terdiri dari anggaran awal sebesar Rp 2,98 triliun serta anggaran tambahan Rp 6,36 triliun.
Lima destinasi prioritas ditargetkan bisa membantu menambah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 6 juta orang dengan perkiraan devisa sekitar 7,3 miliar dolar AS.