REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Otoritas kesehatan di Provinsi Hubei, China melaporkan 132 kematian akibat virus Corona atau Covid-19 pada Rabu (19/2) pagi waktu setempat. Dengan demikian, saat ini jumlah korban meninggal karena virus tersebut telah mencapai 2.000 orang. Sebelumnya pada Selasa (18/2), China melaporkan total korban meninggal adalah 1.868 jiwa.
Dikutip laman South China Morning Post, jumlah warga China yang tertular atau terinfeksi juga bertambah menjadi 74.129 kasus. Sekitar 11.200 di antaranya berada dalam kondisi parah atau kritis.
Otoritas kesehatan Hubei juga melaporkan tentang pasien yang sembuh setelah menjalani perawatan. Hingga berita ini ditulis jumlah warga pulih lebih dari 9.100 orang. Peluncuran data terbaru terkait Covid-19 dilakukan hanya beberapa jam setelah Rusia mengumumkan akan melarang semua warga China memasuki wilayahnya.
Pelarangan itu akan mulai diterapkan pada Kamis (20/2). "Pembatasan itu tidak akan memengaruhi penumpang transit," kata otoritas Rusia yang bertanggung jawab atas pencegahan penyebaran Covid-19 dalam sebuah pernyataan pada Selasa (18/2) dikutip laman the Moscow Times.
Rusia mengatakan bahwa penangguhan itu hanya bersifat sementara. Namun ia tak menjelaskan sampai kapan peraturan tersebut akan diterapkan. Saat ini Rusia sedang menangani dua kasus Covid-19. Satu warganya yang menumpangi kapal pesiar Diamond Princess juga dinyatakan positif terinfeksi virus.
Kapal tersebut berada di Yokohama, Jepang. Sejak 5 Februari lalu, seluruh penumpang Diamond Princess dikarantina di atas kapal.
Hal itu dilakukan setelah seorang warga Hong Kong yang turun dari kapal tersebut dinyatakan positif mengidap Covid-19. Hingga saat ini terdapat 542 penumpang Diamond Princess yang positif terinfeksi Covid-19.