REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Uji coba kereta api relasi Cibatu-Garut yang direaktivasi sejak 2018 telah memasuki tahap akhir. Uji coba rangkaian kereta telah beberapa kali dilakukan di jalur yang telah mati sejak 1983 silam.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro mengatakan, persiapan untuk prasarana seperti jalan, jembatan, dan rel kereta, jalur Cibatu-Garut sudah hampir sempurna. Namun, uji coba harus terus dilakukan untuk memastikan ketahanan rel.
"Ini kita cek tahap terakhir, sambil masih menunggu perizinan dari Kemenhub (Kementerian Perhubungan)," kata dia di Stasiun Garut, Rabu (19/2).
Kendati demikian, Edi akan memita izin ke Kemenhub agar kereta api di jalur Cibatu-Garut dapat beroperasi dalam bentuk uji coba. Dalam uji coba operasi itu, PT KAI akan menggratiskan tarif kereta bagi warga.
"Nanti pertama, kami sudah janji untuk gratis. Mudah-mudahan pekan depan bisa operasi uji coba, paling tidak awal Maret sudah bisa operasi uji coba gratis," kata dia.
Namun, PT KAI belum bisa memastikan waktu jalur reaktivasi itu akan diresmikan. Menurut Edi, untuk operasi penuh harus menunggu izin dari Kemenhub.
Sedangkan untuk kesiapan prasarana, ia menyebut sudah tak ada masalah. Pengecekan jalur reaktivasi Cibatu-Garut ini untuk memastikan perkembangan terakhir proyek reaktivasi dimana sudah hampir seluruhnya selesai. Menurut dia, PT KAI juga telah beberapa kali menguji kekuatan jalur agar aman saat dilalui oleh kereta api.
"Semua tinggal masalah administrasi (untuk beroperasi," kata dia.
Ia meyakini, dengan kembali beroperasinya jalur kereta Cibatu-Garut, perekonomian di wilayah yang dijuluki Swiss van Java itu akan berkembang pesat. Apalagi, sambutan dari warga Kabupaten Garut sangat luar biasa.
Ia menjelaskan, jalur kereta Cibatu-Garut awalnya diresmikan tahun 1889 dan merupakan bagian penting dari sejarah Kabupaten Garut itu sendiri. Selain untuk angkutan barang, dulunya jalur itu digunakan oleh angkutan penumpang seperti wisatawan asal Eropa yang ingin berlibur di wilayah Garut.
“Hal ini menunjukkan dengan dioperasikannya kembali jalur ini akan bermanfaat bagi perekonomian di wilayah Garut dan sekitarnya yang memang dari dulu sudah dikenal akan potensi wisatanya,” kata dia.