Rabu 19 Feb 2020 13:18 WIB

Depok Minta Pusat Segera Pelebar Jalan Raya Sawangan

Kemacetan akan semakin parah saat Gerbang Tol Desari dioperasikan pertengahan 2020.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Agus Yulianto
Kendaraan melintas di proyek jalan tol Desari seksi 2 Brigif-Sawangan yang belum beroperasi di kawasan Krukut, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Kendaraan melintas di proyek jalan tol Desari seksi 2 Brigif-Sawangan yang belum beroperasi di kawasan Krukut, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ruas Jalan Raya Sawangan, Kota Depok yang kecil, kini tak mampu lagi menampung banyaknya volume kendaraan yang melintas. Dampaknya, kemacetan lalulintas cukup parah, menjadi pemandangan setiap hari. Kemecatan kemungkinan akan semakin parah lagi tatkala Gerbang Tol Sawangan Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) akan dioperasikan pada pertengahan 2020.

"Jalan Raya Sawangan itu berstatus jalan nasional. Untuk itu kami minta agar Kementerian PUPR segera melakukan pelebaran jalan tersebut sebelum dioperasikannya Gerbang Tol Sawangan, Jalan Tol Desari pada pertengahan 2020," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Rabu (19/2).

Menurut Idris, untuk mengatasi kemacetan lalulintas di Jalan Raya Sawangan, yang utama adalah melakukan pelebaran jalan. "Sudah suatu keharusan Jalan Raya Sawangan dilebarkan. Terutama, pelebaran jalan dari fly over tol ke arah timur tepatnya simpang Kodim dan ke arah barat hingga Parung Bingung," ujarnya.

Dikatakan Idris, pelebaran Jalan Raya Sawangan sudah tertuang dalam persentasi pengerjaan proyek Tol Desari. "Kami minta Jalan Raya Sawangan dipelebar tiga meter di kanan dan kiri jalan. Ketika jalan sudah dipelebar diharapkan mampu meminimalisasi kemacetan kendaraan baik yang melintas maupun yang keluar masuk jalan tol," ucap dia.