Rabu 19 Feb 2020 13:51 WIB

Ratusan Penumpang Diamond Princess Mulai Tinggalkan Kapal

Ratusan penumpang yang dinyatakan negatif virus Corona mulai tinggalkan kapal pesiar

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Seorang penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang turun dari kapal dikerubuti wartawan pada Rabu (19/2). Ratusan penumpang yang dinyatakan negatif virus Corona mulai meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang.
Foto: Toru Hanai/EPA
Seorang penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang turun dari kapal dikerubuti wartawan pada Rabu (19/2). Ratusan penumpang yang dinyatakan negatif virus Corona mulai meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA - Ratusan penumpang yang dinyatakan negatif virus Corona mulai meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang setelah karantina dilakukan selama dua pekan. Dalam laporan yang disiarkan stasiun televisi negara itu, sebagian besar orang terlihat keluar dari kapal pada Rabu (19/2) pagi dan meninggalkan dermaga.

Sebagian orang dari kapal terlihat menunggu bus yang akan menjemput mereka dan lainnya menggunakan taksi. Otoritas kesehatan Jepang mengatakan hanya sekitar 500 penumpang yang dapat diturunkan dari Diamond Princess. Sedangkan 2.500 lainnya masih harus mengikuti karantina lebih lanjut selama dua hari ke depan.

Baca Juga

Setengah dari penumpang kapal pesiar tersebut adalah warga Jepang. Bagi mereka yang tinggal di negara itu kemudian juga diminta untuk melaporkan jika mengalami gejala-gejala infeksi COVID-19.

Dilansir The Guardian, para penumpang yang turun terlihat dikawal oleh pasukan keamanan, termasuk salah satunya seorang laki-laki berusia lanjut yang menggunakan kursi roda dan masker. Penumpang yang masih harus berada dalam kapal terlihat melambaikan tangan mereka dari balkon kabin.

“Saya cukup khawatir jika saya dalam keadaan baik-baik saja untuk turun dari kapal, tetapi secara fisik semakin sulit. Untuk saat ini kami hanya ingin merayakannya,” ujar seorang pria berusia 77 tahun yang diperbolehkan meninggalkan Diamond Princess bersama dengan istrinya kepada Kyodo News, Rabu (19/2).

Warga di Yokohama nampaknya mendukung keputusan pihak berwenang untuk mengizinkan penumpang Diamond Princess keluar meski masih ada kekhawatiran di antara mereka ada yang sebenarnya telah terinfeksi. Salah satunya adalah Isamu Habiro yang mengatakan bahwa mereka harus diperlakukan dengan adil.

“Saya yakin para penumpang di atas kapal sangat khawatir dan saya berharap mereka dapat kembali menjalani aktivitas secara normal. Sebagai warga Yokohama, saya tak ingin mereka diperlakukan tidak adil dan saya mendukung mereka,” jelas Habiro.

Selain negatif virus Corona, orang-orang yang diturunkan dari Diamond Princess adalah mereka yang tidak berbagi kabin dengan penumpang terinfeksi. Siapapun yang pernah melakukan kontak dengan penumpang terinfeksi harus menjalani karantina tambahan selama 14 hari lagi.

Operator Diamond Princess dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa 169 orang yang positif terinfeksi virus Corona di kapal pesiar itu masih berada di sana. Mereka sedang menunggu untuk dibawa ke rumah sakit guna mendapat penanganan lebih lanjut.

Kasus infeksi virus Corona di Diamond Princess menjadi yang kedua terbesar setelah daratan Cina. Pada awalnya, karantina dilakukan setelah kapal pesiar itu tiba di Yokohama pada 3 Februari lalu.

Karantina dilakukan saat diketahui seorang pria yang melakukan perjalanan dengan kapal tersebut turun di Hong Kong dan didiagnosis terkena virus Corona. Sekitar 3.700 orang berada di atas kapal pesiar dengan jumlah awak 1.100 dan kapasitas penumpang 2.670.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement