REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novel karya Eka Kurniawan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas diangkat ke layar lebar. Hal ini diumumkan Palari Films dalam kick off film yang akan dibuat dengan judul yang sama.
Film yang akan digarap sutradara Edwin ini disebut-sebut akan menjadi film yang kompleks. Pasalnya, butuh kesiapakan ekstra dari para sineas untuk merangkai novel menjadi film.
“Ini salah satunya akan jadi film kompleks. Kita butuh kesiapan yang ekstra, dalam arti karena kompleksitasnya dari sisi cerita,” kata Meiske Taurisia selaku salah satu produser dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (18/2).
Meiske mengatakan, penulisan naskah dilakukan Eka Kurniawan dan Edwin secara bergantian. Selain kompleksitas dari sisi konten, tim produksi melihat film tersebut berpotensi tayang hingga ke tingkat internasional. Tak heran bila tim mempersiapkan finansial yang juga 'ekstra'.
Meiske memaparkan, rencana pembuatan film sudah dilakukan sejak tiga tahun silam. Edwin dan Eka kerap bertemu memaparkan hasil riset terkait film. Hingga akhirnya diputuskan, proses pembuatan film akan dilakukan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
“Setelah cari lokasi sejak tiga tahun lalu kita pilih Kabupaten Rembang. Kita sama-sama tak familiar dengan daerahnya, Rembang punya wilayah yang kaya untuk dieksplorasi,” ujar Meiske.
Seperti diketahui, novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah buku ketiga Eka Kurniawan yang pertama kali terbit pada 2014. Nantinya, film akan mengangkat genre drama, romansa, dan laga yang bercerita tentang Ajo Kawir, jagoan yang tak takut mati.
Hasratnya yang tak terpendam untuk berkelahi, ternyata didorong oleh rahasia dirinya yang impotensi. Ketika bertemu seorang petarung bernala Iteung, jagoan perempuan yang tangguh, Ajo dibuat babak belur sekaligus bahagia.
Sebab, Ajo jatuh cinta pada Iteung. Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas berlatar suasana Indonesia pada 80-an hingga awal 90-an, mengupas maskulinitas dan relasi kekuasaan.
