Rabu 19 Feb 2020 22:35 WIB

DLHK Denpasar Siagakan Tenaga Ekstra saat Hari Galungan

Peningkatan volume sampah biasanya terjadi bertepatan dengan Hari Galungan.

Umat Hindu menghaturkan puja saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Giri Indra Lokha, Jambi, Rabu (19/2/2020).
Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
Umat Hindu menghaturkan puja saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Giri Indra Lokha, Jambi, Rabu (19/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKP) Kota Denpasar, Bali menyongsong perayaan hari suci Galungan telah menyiapkan tenaga kebersihan lebih banyak, karena perkiraan volume sampah akan meningkat dibanding hari biasa.

"Kami pun menyiapkan tenaga kebersihan lebih ekstra, karena peningkatan volume sampah biasanya terjadi bertepatan dengan hari suci Galungan pada Rabu (19/2). Sampah yang mendominasi juga kebanyakan sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos," kata Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3, DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu.

Ia menjelaskan, adapun prediksi peningkatan volume sampah khusus hari suci Galungan berkisar 50-60 persen dari hari biasa yakni 600-800 ton per hari. Guna memaksimalkan penanganan sampah tersebut sebagai upaya menciptakan Kota Denpasar yang bersih dan asri, DLHK Kota Denpasar menyiagakan 36 unit armada dengan 400 personel, termasuk tenaga kebersihan pada hari suci Galungan dan Kuningan.

"Kami telah menyiapkan armada dan personel termasuk tenaga kebersihan, sehingga upaya menciptakan Denpasar yang bersih dan asri dapat diciptakan," ujarnya.

Adi Wiguna mengatakan pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi jumlah sampah. Selain itu, pemilahan sampah dari rumah tangga juga sangat penting sehingga mampu meminimalkan sampah menuju tempat pembuangan akhir (TPA). Selain juga untuk membatasi dan mengurangi penggunaan plastik.

"Kami minta kepada masyarakat agar mengurangi dan membatasi penggunaan bahan plastik sekali pakai, serta selalu membawa tas belanja ramah lingkungan yang bisa dipergunakan berkali-kali, dan ikut serta memilah sampah dari rumah tangga," ucapnya.

Ia mengharapkan guna menjaga lingkungan agar tetap bersih, maka masyarakat wajib memilah sampah di sumbernya, termasuk dapat memproses menjadi kompos skala rumah tangga serta ikut program swakelola sampah.

"Kami ingatkan kepada warga untuk tidak memakai kantong plastik dan wajib membawa tas ramah lingkungan setiap belanja, baik di pasar tradisional mau swalayan," kata Adi Wiguna menegaskan.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement