Kamis 20 Feb 2020 06:46 WIB

Kembali Diusung, Mega Minta Calon Pejawat tak Kendor Bekerja

Mega mengingatkan agar calon kepala daerah pewat tak kehilangan fighting spirit.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta calon kepala daerah pejawat tidak kendor dalam bekerja. Dia meminta mereka untuk tidak larut dalam kenyamanan saat memimpin daerah tertentu.

Megawati mengingatkan para calon pejawat ini tak kehilangan semangat bekerja kerasnya. Presiden kelima RI ini mengaku telah melihat gejala pelemahan semangat bekerja tersebut.

Baca Juga

"Saya arahkan, jangan kehilangan fighting spirit karena kalau tidak kita akan masuk perangkap, bahwa akibat kemapanan sehingga hanya merasakan kenyamanan tapi melupakan kerja itu sendiri," kata Megawati di Jakarta, Rabu (19/2).

Hal tersebut diungkapkan Megawati saat memberikan pengarakan kepada 49 calon kepala daerah pejawat yang kembali diusung PDIP dalam Pilkada 2020. Dia mengaku sengaja mempublikasikan para calon pejawat di gelombang I ini agar mereka tidak terlena dengan jabatan yang diamanatkan.

Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan prestasi memang menjadi salah satu pertimbangan partai untuk kembali mengusung kadidat pemimpin daerah pejawat. Dia mencoontohkan Kota Semarang dimana DPP partai mengaku melihat pasangan Hendrarprihadi-Ira mampu merubah kota itu menjadi lebih hijau. 

Dia mengatakan, PDIP memasang target kemenangan hingga 60 persen di pilkada serentak 2020 nanti. Dia mengungkapkan, kemampuan itu pula yang menjadi pertimbangan partai memilih calon kepala daerah berprestasi sekaligus mempunyai kemampuan untuk merangkul kekuatan politik lainnya. 

"Karena mereka ini incumbent (pejawat), tentu saja mereka punya tugas untuk merangkul juga kekuatan politik lain," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement