REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istora Senayan yang semula bakal dijadikan tempat penyelenggaraan Piala Dunia FIBA 2023 ternyata dinyatakan FIBA tidak memenuhi standar untuk pertandingan sekelas Piala Dunia. Untuk itu, pemerintah Indonesia akan membangun gedung dengan kapasitas yang lebih besar untuk ajang bergengsi ini. Nantinya gedung serba guna itu tak hanya digunakan untuk pertandingan basket, melainkan kegiatan lain yang menampung massa besar. Salah satu lokasi yang jadi kandidat adalah Wisma Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan.
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan, FIBA menilai Istora masih kurang dari sisi jumlah tempat duduk penonton. Jumlah kursi penonton minimal standar FIBA untuk kejuaraan dunia adalah 8.000.
"Sementara Istora Senayan setelah nanti dikurangi jumlah undangan dan media hanya di kisaran 4.500-5.000 penonton saja, jadi kita harus membangun venue baru," kata Danny saat jumpa pers di Mahaka Arena, Kelapa Gading Jakarta, Rabu (19/2).
Selain kurang kursi penonton, lanjut Danny, Istora juga akan bermasalah jika harus dipasang LED atau Jumbotron, sebuah video display yang menggunakan teknologi televisi layar lebar.
"FIBA rencananya akan memberikan bantuan Jumbotron, kalau itu dipasang di Istora Senayan tidak akan bisa. Jadi kita memang perlu bangun venue baru," kata dia.
Danny mengungkapkan, saat rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo pada Selasa (18/2), salah satu yang dibahas adalah masalah venue baru yang akan dibangun untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023. Venue baru nanti tidak khusus untuk basket, namun berupa gedung serba guna, sehingga bisa digunakan untuk cabang olahraga lainnya atau bahkan untuk pertunjukan musik.
Untuk lokasi venue Baru tersebut menurut Danny kalau bisa di kawasan Senayan, karena dekat dengan fasilitas hotel. Atau paling jauh jarak tempuh selama 35 menit dengan kendaraan roda empat dari hotel.
"Ada dua kandidat lokasi, yang pertama di Lapangan Sofbol Senayan di seberang gedung FX, yang kedua adalah di Wisma Aldiron Pancoran. Kita belum putuskan, pembangunannya pun masih belum dipastikan kapan," kata Danny.
Indonesia diberi kepercayaan menggelar babak penyisihan Piala Dunia FIBA 2023. Sebanyak dua grup penyisihan akan digelar di Jakarta dengan delapan negara yang akan bermain di sini. Ini sama dengan jatah yang didapat Jepang. Sedangkan Filipina mendapatkan jatah lebih banyak, yakni empat grup babak penyisihan dan babak perempat final, semifinal dan final."