REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dalam bukunya yang berjudul Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad yang ditulis Syekh Shaffiyyurahman al Mubarakfuri, disebutkan sejumlah cara turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad. Untuk cara-caranya ini, Syekh Shaffiyyurahman mengutip penjelasan dari Ibnu Qayyim.
Berikut ini adalah beberapa caranya:
Pertama, Berupa ar-ru'ya ash-shadiqah (mimpi yang benar) dan ini merupakan permulaan turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad.
Kedua, berupa sesuatu yang dibisikkan oleh malaikat terhadap jiwa dan hati Nabi tanpa beliau lihat. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi:
"Sesungguhnya Ruhul Quds (Malaikat Jibril) menghembuskan (membisikkan) ke dalam hatiku, bahwasanya jiwa tidak akan mati hingga disempurnakan rizky baginya. Oleh karena itu, bertakwalah kalian kepada Allah, berindah-indahlah dalam meminta serta janganlah keterlambatan rizki atas kalian, mendorong kalian untuk memintanya dengan cara melakukan perbuatan maksiat terhadapNya, karena sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah tidak akan didapat kecuali dengan melakukan ketaatan kepadaNya."