REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Dua orang siswa Rwanda memenangkan kompetisi membaca Alquran regional pada 17 Februari lalu di Nairobi, Kenya. Dilansir di The New Times, Kamis (20/2), dua siswa Rwanda itu adalah Saidi Dushimimana dan Mohammed Zigabe yang keduanya berusia 18 tahun.
Rwanda diumumkan sebagai juara umum kompetisi kedelapan itu. Para pelajar Islam dari sembilan negara di kawasan tersebut bersaing dalam kompetisi.
Dushimimana, memenangkan hadiah utama dengan raihan uang keseluruhan lebih dari 7.000 dolar AS. Rekannya, Zigabe menempati urutan kedua dan berhasil membawa pulang 5.000 dolar AS.
Dushimimana mengatakan ini adalah ketiga kalinya ia ambil bagian dalam kompetisi tersebut. Namun, baru kali ini ia dapat memeluk gelar juara.
"Memenangkan kompetisi ini bagi saya adalah cerminan dari rahmat Allah dalam perjalanan saya karena saya tahu setiap pesaing itu baik," kata dia.
Ke depan, ia ingin memenangkan kompetisi membaca Alquran global dan dapat memenangkan kembali hadiah sebesar 7.000 dolar AS. Selain Rwanda, kompetisi juga diikuti oleh Burundi, Kenya, Uganda, Sudan, Somalia, Djibouti, Ethiopia, dan Tanzania.
Mufti Rwanda Sheikh Salim Hitimana mengatakan, kompetisi resital Alquran regional merupakan ajang yang digelar dengan tujuan mempromosikan pesan universal perdamaian Alquran. Selain itu juga bertujuan melestarikan budaya dan tradisi Muslim.
"Kompetisi ini penting karena menginspirasi kaum muda untuk tumbuh dengan nilai-nilai terbaik. Memahami Alquran dan mampu menghafalnya membantu umat Islam mempelajari ajaran-ajaran Allah," katanya dalam sebuah acara yang diselenggarakan untuk menyambut tim Rwanda dari Kenya, di masjid Madinah di pusat kota Kigali.
Namun, Hitimana juga mendesak komunitas Muslim membela perdamaian dan cinta seperti yang direkomendasikan oleh Alquran. Menurutnya, ada banyak orang yang menyebut diri mereka Muslim dan terlibat dalam pembunuhan masal terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Ia mengatakan seharusnya umat Muslim tidak boleh terhubung dengan kejahatan semacam itu.
"(Kalau melakukan pembunuhan) mereka bukan Muslim, karena Alquran mengajarkan umat Islam untuk bersatu, hidup damai dan menghormati hak-hak setiap manusia," ujarnya.