Kamis 20 Feb 2020 08:50 WIB

Nabi Muhammad Menganjurkan Hemat Air Saat Wudhu

Menghambur-hamburkan air wudhu termasuk perbuatan jahat.

Nabi Muhammad Menganjurkan Hemat Air Saat Wudhu.
Foto: Reuters/Rayaz Kabli
Nabi Muhammad Menganjurkan Hemat Air Saat Wudhu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim dianjurkan berhemat air dan tidak berlebih-lebihan dalam menggunakannya, meskipun air tersebut mengalir. Pemborosan air wudhu dilakukan dengan menghambur-hamburkan air di atas kebutuhan dan menambah jumlah basuhan.

Dikutip dari buku Panduan Shalat an-Nisaa Menurut Empat Mazhab oleh Abdul Qadir Muhammad Manshur, Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW melewati Sa'ad yang sedang berwudhu. Beliau berkata, "Pemborosan apa pula ini wahai Sa'ad?"

Baca Juga

Sa'ad berkata, "Apakah ada pemborosan dalam penggunaan air?" Beliau bersabda, "Ya, meskipun kamu berada di atas sungai yang mengalir," (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Amru bin Syu'aib meriwayatkan bahwa seorang Badui bertanya kepada Nabi Muhammad tentang wudhu. Beliau pun memperlihatkan wudhu kepadanya sebanyak tiga kali dan bersabda,

"Inilah wudhu. Siapa saja yang melebihi ini maka dia telah berbuat jahat, melampaui batas, dan bertindak lalim," (HR Ahmad dan Nasa'i).

photo

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement