Kamis 20 Feb 2020 11:13 WIB

Dua Perahu Migran Hilang di Lautan Spanyol

Tim penyelamat mencari dua perahu yang membawa puluhan migran yang hilang di laut

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Tim penyelamat mencari dua perahu yang membawa puluhan migran yang hilang di lautan Spanyol. Ilustrasi.
Foto: EPA/A. Carrasco Ragel
Tim penyelamat mencari dua perahu yang membawa puluhan migran yang hilang di lautan Spanyol. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Tim penyelamat sedang mencari dua perahu yang membawa puluhan migran yang hilang di laut antara Sahara Barat dan Kepulauan Canaria, Rabu (19/2). Juru bicara Salvamento Maritimo atau penjaga pantai Spanyol menyatakan telah mengerahkan sebuah pesawat penyelamat untuk membantu pencarian.

Dikutip dari Aljazirah, kapal yang hilang tersebut mengangkut 53 orang. Pesawat penyelamat pun menyisir wilayah perairan yang luas antara pulau Gran Canaria dan pelabuhan Dakhla untuk melihat tanda-tanda keberadaan dua perahu yang ada.

Baca Juga

Sehari sebelum peristiwa itu terjadi, dua organisasi nonpemerintah AlarmPhone dan Walking Borders mengatakan sebanyak 14 migran yang membawa dua anak tewas di lepas pantai Maroko. Perahu mereka tenggelam ketika dalam perjalanan ke Kepulauan Canaria.

Pada hari yang sama, Salvamento Maritimo juga menyelamatkan perahu lain yang sedang kesulitan di selatan Gran Canaria dan membawa 25 migran. Agen pencari dan penyelamat di lautan ini membawa mereka ke pelabuhan selatan Arguineguin.

Pemerintah Spanyol melanjutkan upayanya untuk mengirim pulang migran yang datang tanpa dokumen di Canaries, sebuah kepulauan Spanyol di lepas pantai barat Afrika. Ombudsman Spanyol menyatakan penerbangan pemulangan membawa 51 orang berangkat ke Mauritania pada Senin lalu dan menjadi penerbangan ketiga tahun ini. Penerbangan semacam itu dioperasikan oleh badan keamanan perbatasan Uni Eropa atau Frontex.

Penerbangan pemulangan tersebut sebenarnya mengangkut orang-orang yang tidak berasal dari Mauritania. Mereka merupakan migran yang terdiri dari 36 dari Mali, 13 dari Senegal, satu dari Gabon, dan satu dari Pantai Gading.

Di bawah perjanjian bilateral antara Spanyol dan Mauritania, negara tersebut setuju untuk menerima pemulangan migran yang melewati wilayahnya dalam perjalanan. Keputusan ini terlepas dari kebangsaan migran tersebut.

Dalam enam pekan pertama tahun ini, jumlah migran yang mencapai Canaria menjadi 1.008 orang atau melonjak 15 kali dari setahun yang lalu. Lonjakan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan pembaruan lalu lintas migran pada rute yang diambil oleh puluhan ribu orang satu dekade lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement