REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ketiadaan pasokan air yang sempat melanda areal persawahan di sejumlah desa di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, kini sudah teratasi. Namun, masalah baru muncul karena pasokan air kini justru berlebih hingga membuat sawah terendam air.
Ketua Kontak Tani Nelayan andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Waryono, menyebutkan, semula ada sekitar 1.200 hektare sawah di empat desa yang belum bisa tanam hingga pekan pertama Februari 2020 akibat kesulitan air. Empat desa itu, yakni Desa Karangmulya, Karanganyar, Wirapanjunan dan Wirakanan.
Ancaman gagal tanam pun sempat meresahkan petani karena persemaian yang telah mereka tanam sejak Desember 2019 terancam kadaluarsa. Namun, memasuki pekan kedua Februari 2020, pasokan air mulai datang, baik dari saluran irigasi maupun dari air hujan.
‘’Sekarang paling hanya dua persen lahan yang belum tanam. Tapi bukan karena kekeringan, tapi justru karena sawahnya banjir,’’ kata Waryono kepada Republika.co.id, Kamis (20/2).
Waryono menyatakan, kondisi sawah yang banjir itu menyulitkan petani untuk menanam padi. Namun, dia memperkirakan banjir akan cepat surut sehingga penanaman bisa segera dilakukan.