REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri kesehatan negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC) menggelar pertemuan darurat di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (19/2). Mereka membahas tentang wabah virus corona atau Covid-19.
Dilaporkan laman Gulf News, dalam pertemuan itu GCC meninjau situasi terkini di masing-masing negara anggota, termasuk prosedur yang diikuti. Statistik yang berkaitan dengan wabah dan rencana kontingensi serta kesiapsiagaan turut dibicarakan.
Para menteri menegaskan bahwa semua tindakan pencegahan masuknya virus telah diambil, termasuk pengawasan di penyeberangan perbatasan. Hal itu sejalan dengan Peraturan Kesehatan Internasional (2005) yang disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mereka mengamanatkan komite yang relevan bekerja untuk menindaklanjuti semua perkembangan terkait wabah Covid-19. Pertukaran informasi pun harus dilakukan.
Pertemuan darurat di Riyadh dilaksanakan atas permintaan Sekretaris Jenderal GCC Dr Nayef bin Falah Al Hajraf. Tujuannya mengidentifikasi kesiapan enam negara dalam mendeteksi serta menghadapi wabah Covid-19.
Dia menekankan kebutuhan yang mendesak untuk memaksimalkan upaya kesehatan di antara negara-negara anggota GCC dalam merespons kasus darurat. Dr Nayef juga mengindikasikan bahwa Komite Penyakit Menular GCC telah mengadakan pertemuan darurat pada 29 Januari lalu. Dalam pertemuan itu, mekanisme koordinasi dan kerja sama berkaitan dengan respons serta pencegahan darurat virus dieksplorasi.
Wabah Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 2.000 orang meninggal. Saat ini masih terdapat 74 ribuan kasus infeksi virus yang sedang ditangani China dan lebih dari 20 negara di dunia.