Kamis 20 Feb 2020 14:00 WIB

Wujudkan Smart City, Depok Fokus Bentuk Data Terpadu

Smart city bukan hanya soal aplikasi.

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
 Wujudkan smart city, Depok Fokus Bentuk Data Terpadu. Foto: Pemkot Depok
Foto: antara
Wujudkan smart city, Depok Fokus Bentuk Data Terpadu. Foto: Pemkot Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok terus melakukan berbagai upaya guna mendorong Kota Depok menjadi Kota Cerdas (Smart City), di antaranya membuat basis data terpadu yang bisa menjadi acuan dalam pembangunan di Kota Depok.

"Berbicara Smart City  bukan hanya tentang aplikasi. Tapi bagaimana mengimplementasikan satu data yang kami  miliki untuk menjadikan acuan dalam pembangunan Kota Depok," ujar Kepala Diskominfo Kota Depok, Sidik Mulyono, usai Forum Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah di Kinasih Resort, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (19/2).

Baca Juga

Menurut Sidik, saat ini telah dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Perpres ini bertujuan agar pemerintah dapat mengumpulkan, mengelola, dan memanfaatkan data secara akurat, mutakhir, terpadu, mudah diakses, dipakai, dan dipertanggungjawabkan.

"Dengan begitu, untuk bisa memiliki basis data terpadu atau satu data perlu adanya dukungan dan kolaborasi dari seluruh Perangkat Daerah (PD) yang ada,"  terangnya.

Dia menambahkan, saat ini data yang dimiliki setiap PD belum terintegrasi seluruhnya. Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya mengintegrasikan seluruh data tersebut ke dalam warehouse yang dikelola oleh Diskominfo Kota Depok.

"Dengan adanya basis data terpadu, memudahkan pemerintah dalam membangun kota. Misalnya, sistem ini dibangun di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok agar dapat meminimalisir adanya oknum masyarakat yang mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ke kelurahan," pungkas Sidik. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement