REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Yayasan RSIB Dwi Sudharto mengatakan, jika target mendirikan rumah sakit syariah bagi RSIB tercapai pada 2025, maka rumah sakit tersebut akan menjadi rumah sakit pertama berkonsep syariah di Kota Bogor.
“Meski jika parameternya adalah nasional, kita bukan yang perdana karena (rumah sakit syariah) sudah ada di Semarang dan Jogja. Tapi di Kota Bogor, insya Allah kita perdana,” kata Dwi pada acara Sosialisasi Layanan Vaksin Meningitis dan Influensa serta penandatanganan kerja sama dengan 58 mitra kerja, di Kota Bogor, Kamis (20/2).
Dia menilai, apabila konsep syariah telah menjadi basis utama RSIB pada 2025 nanti, sejumlah keunggulan yang membedakan antara rumah sakit non-syariah dengan syariah sangat ketara. Salah satunya adalah pengantongan jenis akreditasinya.
Perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor Anshurullah mengatakan, pihaknya memfasilitasi sarana kesehatan seperti rumah sakit yang ingin bertransformasi menjadi rumah sakit syariah. Sebab diakuinya, kebutuhan umat terhadap rumah sakit syariah sudah cukup besar.
“Akreditasinya nanti ada khusus bersyariah, di samping itu seperti RSIB ini mereka juga sudah punya akreditasi yang non-syariah. Jadi secara legalitas dan kualitas, rumah sakit syariah itu lengkap dan terjamin bagus,” pungkasnya.