REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola berang ada pihak luar yang mengomentari soal hukuman yang diterima timnya dari UEFA. Ia tak menerima omongan Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu yang menilai City layak disanksi UEFA.
City dihukum tak boleh berlaga selama dua musim di kompetisi Eropa. Hukuman ini masih ditambah denda 30 juta euro.
Pep tak bisa terima dengan komentar bos klub yang pernah dibelanya. Ia merasa Bartomeu seolah senang dengan apa yang dialami City.
"Barcelona seharusnya tidak menyebut diri mereka lebih tinggi dari kami. Mereka juga bisa terlibat dalam situasi seperti ini," kata mantan pemain dan pelatih El Barca, dikutip dari Livesoccer.tv, Kamis (20/2).
Kondisi di atas seolah membuka perseteruan antara Pep dengan bekas klubnya. Ia menegaskan saat ini City masih dalam proses banding.
Guardiola yakin kubunya akan menang saat bersidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Sehingga hukuman tidak boleh berlaga di kompetisi Eropa untuk dua musim k depan, bisa dicabut.
"Kami optimistis, kebenaran akan menang, dan musim depan kami berlaga di Liga Champions," ujar entrenador 49 tahun itu.
Mengenai masa depannya, Guardiola menjamin ia tidak kemana-mana. Guardiola baru akan keluar dari Stadion Etihad jika City yang memecatnya.
Ia meminta tim seperti Barcelona tak perlu terlalu keras berbicara tentang apa yang dihadapi the Citizens saat ini. Andai mereka menang dalam proses banding, Pep berharap Manchester Biru bisa bertemu El Barca di kompetisi terelite Benua Biru. Ia seolah ingin memberikan sinyal akan membungkam mulut besar sang presiden dengan mengalahkan timnya di lapangan hijau.
"Mudah-mudahan kami bisa bermain lagi di Liga Champions dan melawan Barcelona," ujarnya menegaskan.