REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delapan tahun setelah kematiannya, Whitney Houston masih dapat "menyapa" penggemarnya, lewat tampilan hologram tentunya. Tur konser holografik ke Eropa akan dimulai di Inggris pada 25 Februari dan berlangsung hingga awal April. Jadwal penampilannya di AS diperkirakan akan segera menyusul diumumkan.
"Sekarang adalah waktu yang tepat," kata Pat Houston, saudara ipar sekaligus mantan manajer Whitney, dikutip laman Fox News, Kamis (20/02).
Houston diketahui sangat menyukai tur ke Eropa. Sebelum kematiannya menjelang Grammy Awards 2012, penyanyi yang meninggal pada usia 48 itu pernah menyatakan keinginannya untuk melakukan tur Eropa.
"Ini adalah sesuatu yang ingin dia lakukan. Saya menjadi sangat emosional menonton ini, karena sangat, sangat dekat dengan apa yang dia inginkan. Satu-satunya hal yang hilang adalah dia, secara fisik, " katanya lagi.
Tur digelar bekerja sama dengan BASE Hologram. Dalam gladi resik yang digelar pekan lalu Houston tampil samar-samar, tak terlihat di atas panggung. Penampilannya dilengkapi koreografi dan penari asli serta band pendukung.
Penampilan Houston akan mencakup sebagian besar lagu terpopulernya, mulai dari "How Will I Know" hingga "Saving All My Love For You." Kejutan lainnya juga disiapkan.
Acara yang pertama kali disusun lima tahun lalu itu menunjukkan ratusan jam pertunjukan Houston dan sintesis CGI yang luas.
"Kami menciptakan hologram dengan cara yang sama seperti pada Carrie Fisher dalam film Star Wars: Rogue One," kata Marty Tudor, CEO BASE Hologram, yang sebelumnya juga melakukan hal sama terhadap mendiang Roy Orbison dan Maria Callas.
Teknologi holografik akan menampilkan Houston dalam gaun emas. Tentu akan ada sinar proyeksi dan gerakan Sang Diva. Houston tidak pernah menyukai koreografi rumit atau gerakan mencolok, tetapi ia sesekali gemar menari kecil.
"Ini panjang, membosankan, ini proses yang besar dan rumit, tapi saya pikir itu berhasil," ujarnya.