REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan selatan Jakarta, Depok dan Bogor diguyur hujan lebat sejak Kamis (20/2) pagi dan siang hari. Laporan dari Pintu Air Katulampa, ketinggian air sudah mencapai level Waspada atau Siaga III, dimana kawasan Jakarta berpotensi mendapat banjir kiriman, karena naiknya muka air kali Ciliwung.
Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Akhmad Taufan Maulana mengungkapkan pada Kamis (20/2) sore mengungkapkan peringatan cuaca dini di kawasan Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok dan Kotamadya Jakarta Selatan beepotensi hujan sedang hingga lebat. Kondisi hujan sedang hingga lebat ini juga berpotensi terjadi di beberapa hari ke depan.
"Hujan yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga Kamis sore pukul 17.00 WIB," kata Taufan dalam keterangannya, Kamis (20/2).
Terkait hal itu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan pihaknya sudah memberi tahu ancaman banjir kiriman dari selatan Jakarta. Ia menyebut sejak Kamis pagi sudah mendapat kabar air kiriman dari Pintu Air Katulampa tersebut.
"Kita sudah mengabarkan kepada semua masyarakat di bantaran sungai untuk waspada," kata Anies kepada wartawan.
Kalau memang ketinggian Pintu Air Katulampa Siaga III, Anies memperkirakan air akan sampai di jakarta sekitar pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB. Anies berharap kiriman air dari Katulampa bisa terkendali dengan baik.
"Tapi kita bersyukur permukaan air laut itu landai sehingga Ciliwung bisa dikosongkan, bisa dialirkan, Manggarai dikosongkan sehingga insya Allah siap untuk mengantisipasi air yang datang dari kawasan hulu," paparnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, menyebutkan Pos Pantau Depok berstatus siaga dua karena ketinggian muka air 285 sentimeter pada pukul 08.45 WIB. Karena itu, BPBD DKI Jakarta menyebut sejumlah wilayah, utamanya bagi warga di sekitar lintasan Kali Ciliwung untuk mengantisipasi potensi bahaya banjir dalam 6-9 jam ke depan.
Sejumlah wilayah yang diwajibkan waspada di antaranya Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawa Jati, Bale Kambang, Pengadegan, Cikoko, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina dan Kampung Melayu. Penyebaran informasi juga telah dilakukan melalui lurah serta warga bantaran Ciliwung melalui sosial media, termasuk penyebaran informasi melalui Disaster Early Warning System (DEWS).