REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah merencanakan membangun kebun binatang mini. Kebun binatang ini akan dibangun di hutan kota sebagai habitat buatan bagi flora dan fauna endemik Sulawesi.
"Taman hutan kota yang dibangun saat ini memang menggunakan konsep konservasi alam," kata Wali Kota Palu Hidayat di Palu, Kamis (20/2).
Pembangunan hutan kota yang dimulai sejak 2017 hingga saat ini masih terus berlanjut. Sejumlah fasilitas telah disediakan di kawasan itu. Antara lain fasilitas olahraga, seni-budaya, hingga lapak-lapak untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hutan kota juga akan menjadi ruang publik termasuk sebagai zona Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hutan kota tersebut sekaligus menjadi destinasi wisata baru pada dimensi bukit guna menunjang perkembangan sektor pariwisata daerah.
"Begitu pun kebun binatang. Selain dimanfaatkan untuk penangkaran hewan-hewan dilindungi termasuk buaya, juga bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata sekaligus ruang penelitian," ungkap Hidayat.
Wali Kota mengemukakan rencana pembangunan kebun binatang mini akan dikerjasamakan dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah saat diskusi yang dilakukan kedua belah pihak beberapa waktu lalu. BKSDA akan meninjau taman hutan kota untuk mmelihat ruang yang disediakan sebagai tempat konservasi. Peninjauan sekaligus untuk menyusun rencana induk atau master plan penangkaran flora dan fauna.
"Pembangunan hutan kota ini bertahap sehingga membutuhkan waktu merampungkan 100 persen," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Wali Kota memaparkan pembangunan kawasan wisata hutan kota membutuhkan dana setidaknya Rp 300 miliar yang dikerjakan secara bertahap. Hingga 2019, Pemkot Palu baru menggelontorkan dana sekitar Rp 40 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu.