Kamis 20 Feb 2020 17:27 WIB

Rumah Sakit Islam Bogor: Kebutuhan Umat RS Syariah Tumbuh

Rumah Sakit Islam Bogor berupaya memenuhi prinsip syariah dalam layanannya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana penandatanganan kerja sama Rumah Sakit Islam Bogor (RSIB) dengan 58 mitra kerja, di Hotel Papyrus, Kota Bogor, Kamis (20/2). Penekenan kerja sama ini merupakan upaya RSIB menuju rumah sakit bersyariah pada 2025
Foto: Humas RSIB
Suasana penandatanganan kerja sama Rumah Sakit Islam Bogor (RSIB) dengan 58 mitra kerja, di Hotel Papyrus, Kota Bogor, Kamis (20/2). Penekenan kerja sama ini merupakan upaya RSIB menuju rumah sakit bersyariah pada 2025

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aspek syariah bukan lagi hal yang identik terhadap ritual aplikatif ibadah individual semata. Lebih dari itu, aspek syariah menjamah setiap lini kehidupan umat. Kebutuhan syariah ini juga dibutuhkan umat dalam pemilihan rumah sakit.

Direktur Rumah Sakit Islam Bogor (RSIB), Djunaidi Ilyas, mengatakan kebutuhan umat terhadap rumah sakit syariah kian bertumbuh. 

Baca Juga

Hal itu menunjukkan bahwa kehadiran syariah memberi nilai manfaat dan keunggulan tersendiri di bidang medis. “Konsep syariah di dunia media ini sangat memberikan nilai manfaat kepada umat, sehingga umat kian mencari (rumah sakit syariah) ketika sakit,” kata Djunaidi pada acara Sosialisasi Layanan Vaksin Meningitis dan Influensa serta Penandatanganan Kerja Sama dengan 58 Mitra kerja, di Kota Bogor, Kamis (20/2).

Dia menyebutkan, dalam Islam konsep syariah dikenal secara bahasa sederhana sebagai konsep gotong-royong dan mendahulukan kebaikan bagi bersama. Sehingga apabila suatu bisnis atau organisasi mengadopsi konsep tersebut, maka pelaksanaannya tak boleh keluar dari batasan yang ditetapkan.