REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan di dalam industri kreatif, anak muda tidak hanya berperan dalam mencetuskan ide tapi juga harus menjadi motor dalam perubahan. Wishnutama menuturkan, anak muda dalam cara berpikir harus memiliki tujuan yang jelas. Sehingga ide-ide yang ingin dituangkan dapat terealisasi dan menjadi penggerak dalam perubahan.
"Inovasi tidak pernah terjadi dengan cara lama, inovasi terjadi dengan cara-cara yang baru untuk mencapai suatu tujuan," kata Wishnutama.
Wishnutama menyadari banyak ide out of the box dari generasi milenial yang sebenarnya diperlukan dalam mengembangkan industri kreatif namun kerap terbentur dengan sistem birokrasi. Menurutnya, itu menjadi salah satu kendala yang nyata. Namun, Wishnutama mengatakan masalah-masalah birokrasi pasti ada solusi yang bisa digunakan.
"Yang penting niat dulu untuk melakukan perubahan. Anak-anak muda di Kemenparekraf/Baparekraf saya usahakan menjadi triggernya, menjadi motor perubahan," jelas Menparekraf.
Dia melanjutkan, dengan sistem birokrasi yang sekian lama telah terbentuk, untuk melakukan perubahan tentu bukan perkara mudah. Namun tujuan yang jelas dapat memberikan arah. "Yang penting tujuannya jelas, kita mau apa. Perubahan ini memiliki dampak yang baik tidak untuk masa depan bangsa ini. Itu yang penting," ujarnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menambahkan kriteria anak muda yang dibutuhkan Indonesia di semua sektor termasuk industri kreatif, tidak hanya mereka yang bisa bekerja. "Anak muda yang dibutuhkan itu adalah keberanian. Keberanian untuk mengikuti hatinya. Kedua, kemampuan memecahkan berbagai masalah. Ketiga, kemampuan bekerja sama, berkolaborasi dengan orang lain. Di masa depan tidak ada seorang sendiri, semua adalah team's part," jelas Nadiem.