Kamis 20 Feb 2020 21:34 WIB

Mahasiswa Indonesia di China Lebih Percaya Media Arus Utama

Medsos dinilai sering menyebarkan kabar bohong.

Red: Teguh Firmansyah
Mahasiswa asal Aceh yang kuliah di Wuhan Hayatul Hikmah (kanan) yang telah melewati masa karantina dan observasi Coronavirus Disease (COVID-19) selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau tiba di terminal Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, (17/2/2020).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Mahasiswa asal Aceh yang kuliah di Wuhan Hayatul Hikmah (kanan) yang telah melewati masa karantina dan observasi Coronavirus Disease (COVID-19) selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau tiba di terminal Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, (17/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Mahasiswa Indonesia yang kuliah di China hanya percaya pada media arus utama dibandingkan media sosial. Medsos dianggap sering menyebarkan kabar bohong.

"Kami tetap menjadikan informasi di media massa arus utama sebagai rujukan," kata mahasiswa Indonesia yang kuliah di China Ilham Tri Kusnadi di Pamekasan, Kamis malam.

Baca Juga

Ilham merupakan warga Jalan Bonorogo Pamekasan yang kuliah di Fakultas Kedokteran di Hubei University of Science and Technology, China.

Ilham merupakan satu dari tiga orang mahasiswa asal Kabupaten Pamekasan yang dipulangkan Pemerintah Indonesia karena kasus virus Corona. Dua warga lainnya masing-masing bernama Tika Putri Laksmi, dan Anggita Salsabila Nur Alisa.