Kamis 20 Feb 2020 17:55 WIB

Kominfo Ajak Masyarakat Bela Negara Versi Masa Kini

Bela negara masa kini bukan dengan perang, melainkan dengan melawan narkoba.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengajak masyarakat Kabupaten Toraja Utara untuk ikut serta dalam usaha bela negara versi masa kini melalui Forum Bincang Teras Negeriku “Bela Negara Masa Kini” di Gedung Pusat Pelayanan Pemuda, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada Kamis, 20 Februari 2020.
Foto: Istimewa
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengajak masyarakat Kabupaten Toraja Utara untuk ikut serta dalam usaha bela negara versi masa kini melalui Forum Bincang Teras Negeriku “Bela Negara Masa Kini” di Gedung Pusat Pelayanan Pemuda, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada Kamis, 20 Februari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TORAJA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengajak masyarakat Kabupaten Toraja Utara untuk ikut serta dalam usaha bela negara versi masa kini melalui Forum Bincang Teras Negeriku “Bela Negara Masa Kini” di Gedung Pusat Pelayanan Pemuda, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada Kamis, 20 Februari 2020.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Toraja Utara, Semuel Sampe Rompon mengatakan bela negara bertujuan untuk menjaga eksistensi negara kesatuan RI dan juga sebagai upaya untuk terus mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa yaitu mensejahteraan rakyat.

Melakukan bela negara dalam kondisi saat ini, bukan dengan cara konvesional yaitu perang. Kondisi saat ini yang banyak memiliki ancaman, gangguan dan tantangan seperti globalisasi, narkoba.

"Upaya mempertahankan eksistensi negara Indonesia menghadapi segala tantangan, itulah inti dari bela negara," kata Semuel dalam rilisnya, Kamis (20/2).

Sementara salah satu narasumber yang juga dosen UKI dan Ketua Integritas Toraja Utara, Johana Tangirerung mengatakan mengapa perlu bela negara, karena kita saat ini berada di dunia global, pusat lintas dunia yang ada tantangan.

"Perubahan paradigma ancaman bukan hanya dari militer tapi non militer yaitu persoalan demografi, ideologi, jumlah dan kepadatan penduduk yang besar, SDM, SDA, kerusakan lingkungan hidup dan kemiskinan. Hal ini yang perlu dilakukan tindakan bela negara," ujar dia.

Kasubdit Informasi dan Komunikasi Hankam Kominfo, Dikdik Sadaka mengamini hal tersebut. Menurutnya salah satu wujud bela negara yang dapat dilakukan oleh pemuda saat ini adalah belajar dan mendengarkan pelajaran. Bela negara diwujudkan melalui sikap dan perilaku yang didasari pada cinta tanah air, untuk menegakkan keutuhan negara Indonesia.

Senada dengan pernyataan narasumber lainnya, Menurut Kapolres Toraja Utara AKBP Yudha Wirajati, cara bela negara adalah agar memahami nilai-nilai pancasila, segala hal positif sudah tercantum pada nilai-nilai pancasila.

"Yang penting generasi muda harus punya tujuan untuk memajukan Indonesia sesuai dengan kemampuan dan eksistensi kita sendiri," kata Yudha. Acara ini dihadiri para pelajar, mahasiswa, organisasi masyarakat, dan tokoh masyarakat Kabupaten Toraja Utara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement