REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi solo Raisa akan menggelar konser tunggal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 27 Juni 2020. Konsep ini menjadi pengalaman pertama untuk Raisa.
CEO Juni Records Adryanto Pratono yang akrab disapa Boim mengatakan, konsep Raisa Live in Concert muncul secara spontan. Akan tetapi, ide itu bukan tanpa perhitungan dan riset.
"Awalnya kami pesan di JCC, tapi setelah lihat Ed Sheeran, gila dia aja bisa gitu di GB sendiri sama gitar doang, kami juga bisa. Jadi ini ide gila tapi penuh perhitungan, kami tim fearless (tidak takut, red.)," ungkap Boim di Jakarta.
Berdasar riset yang dilakukan timnya, meski sudah ada beberapa konser spesial, tetap saja ada 'kehausan' dari penggemar Raisa untuk konser yang lebih spesial lagi. Boim melihat peluang, tren, dan juga kalkulasi sehingga memilih beralih ke GBK.
Juni Concert juga memilih Edy Khemod (Cerahati, Seringai) sebagai pengarah kreatif. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Edy yang sebelumnya lebih memfokuskan diri sebagai drummer Seringai.
Khemod mengatakan, kerja sama dengan Raisa ini sebetulnya menjadi kali kedua setelah sebelumnya pernah mengajak penyanyi yang akrab disapa Yaya itu tampil di GBK saat pembukaan konser Metallica pada 2013. Saat itu, Raisa membuka dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya".
"Saat itu, gue merinding yang belum pernah gue rasakan sebelumnya dan gue harus dapatkan rasa merinding itu lagi di konser Yaya nanti," ujar Khemod.
Tantangan untuk Raisa Live in Concert, menurut Khemod, adalah menciptakan konser skala besar di stadion, tetapi tetap kental dengan karakter Raisa yang intim dan elegan. Karena itu, akan ada beberapa bagian penonton dan tentunya kejutan-kejutan tak terlupakan lainnya.