Kamis 20 Feb 2020 22:38 WIB

Bidik Lokasi Wisata Potensial, Parekraf Gandeng BIG

Ini dilakukan demi menyediakan pariwisata yang memadai.

Warga dan wisatawan antre naik ke kapal cepat yang akan menuju pulau Nusa Penida menjelang Hari Raya Galungan di Pelabuhan Tribuana, Klungkung, Bali, Selasa (18/2/2020).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warga dan wisatawan antre naik ke kapal cepat yang akan menuju pulau Nusa Penida menjelang Hari Raya Galungan di Pelabuhan Tribuana, Klungkung, Bali, Selasa (18/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Wishnutama Kusubandio  menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG), demi membidik lokasi-lokasi yang potensial untuk dikembangkan pariwisatanya.

"BIG ini menjadi bagian yang sangat penting untuk program pariwisata. Ini strategis sehingga pembangunan pariwisata ke depan terancang dengan detail, baik potensi-potensinya, konektifitasnya maupun rawan bencana alamnya," ujarnya saat berkunjung ke kantor BIG di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2).

Menurutnya, BIG akan mampu memberikan penjelasan yang detail tentang lokasi yang memiliki potensi. Ia juga mengaku akan mendapatkan informasi tingkat kerawanan bencana setiap wilayah tersebut. "Untuk bangun pariwisata lebih komprehensif, begitupun titik rawan bencana yang bisa kita antisipasi agar keselamatan dan keamanan pengunjung bisa kita lakukan sedari awal," terangnya.

Ikhtiarnya ini dilakukan demi menyediakan pariwisata yang memadai. Pasalnya, dari sektor pariwisata, pemerintah akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitarnya serta untuk negara. Kepala BIG Hasanuddin Z Abidin mengatakan, pascakunjungan Menteri Wishnutama, pihaknya juga sudah siap membuatkan beberapa program, bahkan peta jika ada permintaan dari pemerintah pusat.

Menurutnya, BIG memiliki banyak peta yang dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata, seperti peta konektifitas untuk menyambungkan setiap potensi wisata dengan wilayah satu dan lainnya.

"Nah kalau misal Pak Menteri meminta dibuatkan peta konektifitas, kita siap buatkan. Misalnya kalau wisatawan mau ke Jakarta, Bali ataupun Labuan Bajo, itu bisa kita buatkan petanya," kata Hasanuddin.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement