REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE - - Kampus Tazkia untuk keempatkalinya menjalin kerja sama di Pakistan. Bahkan, pada Kamis (20/1), telah ditandatangani kerja sama dengan Kampus Islamia University of Bahawalpur (IUB), Bahawalpur, Pakistan.
Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin menyatakan, bahwa banyak kampus di Pakistan yang suka dengan model pendidikan di Tazkia yang mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dan berorientasikan riset. "Alhamdulillah, model pendidikan di Tazkia ternyata diakui oleh negara lain. Ini jelas sangat membanggakan bagi kami," ujar Murniati dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (21/2).
Institut Agama Islam Tazkia Jalin Kerja sama dengan IUB Pakistan. (Foto : Istimewa)
Sebelumnya, Tazkia telah bekerja sama dengan International Islamic University Islamabad, Minhaj University Lahore, and Punjab University Lahore.
Athar Mahboob, Vice Chancellor IUB mengatakan, bahwa dia sangat mengenali Indonesia. Bahkan dulu, ungkapnya, pernah sama-sama kuliah dengan mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia.
Islamia University of Bahawalpur sebelumnya adalah berbadan hukum institut yang dikenal dengan nama Jamia Abbasiya yang didirikan pada tahun 1925 kemudian menjadi universitas pada tahun 1975. Kini kampus IUB memiliki 230 ribu mahasiswa.
Murniati diundang untuk memberikan keynote speech di acara The Second International Conference on Business and Entrepreneurship Research (ICBER) 2020. Murniati mengangkat isyu model bisnis bagi ibu rumah tangga dari kalangan ekonomi ke bawah dengan pendekatan program Islamic Nano Finance. "Nano didefinisikan sebagai kecil, lebih kecil dari micro Finance," jelas Murniati.
Untuk merealisasikan kerja sama, makalah ilmiah yang dipresentasikan di konferensi ini akan diseleksi dan dipublikasikan di Special Issue Tazkia Islamic Finance and Business Research (TIFBR). Pada bulan November 2020, delegasi dari IUB akan berpartisipasi di The 7th AICIF Conference yang akan diselenggarakan di Kampus Tazkia.