Jumat 21 Feb 2020 10:00 WIB

Anjuran Nabi Muhammad untuk Senyum dan Wajah Berseri-seri

Nabi Muhammad menyebutkan senyuman terhadap saudara adalah sedekah.

Anjuran Nabi Muhammad untuk Senyum dan Wajah Berseri-seri. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Anjuran Nabi Muhammad untuk Senyum dan Wajah Berseri-seri. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Abdullah Ju'aitsan, dalam bukunya yang berjudul Meneladani Nabi dalam Sehari menyebutkan, senyum merupakan sebuah bentuk kebaikan. Nabi Muhammad tidak pernah terlihat kecuali dalam keadaan tersenyum.

Nabi bersabda: "Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu." (HR Tirmidzi)

Baca Juga

Nabi juga bersabda, "Kalian tidak akan dapat meraih hati manusia dengan kekayaan kalian, tetapi kalian dapat meraih hati mereka dengan wajah yang berseri-seri dan akhlak yang baik." (HR Al Bazar, Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, "Sanadnya hasan.")

Syekh Abdullah menganjurkan, agar kita menunjukkan wajah berseri-seri di hadapan manusia."Apa gunanya anda mentransfer kegalauan dan permasalahan anda ke wjaah anda lalu menemui orang lain dan saudara-saudara muslim dengan wajah yang lesu? Jangan begitu, sembunyikanlah kesedihan dalam lubuk hati anda dan tampakkanlah wajah yang senantiasa berseri. Ini karena bisa membuat seseorang menjadi bahagia. Hal itu tentu akan menjadi sedekah dan pendekatan diri kepada Allah," tulis Syekh Abdullah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement