REPUBLIKA.CO.ID, LAPAZ -- Badan pemilihan umum Bolivia mengatakan mantan presiden Evo Morales tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri pemilihan senat. Bolivia akan mengulang pemungutan suara tahun lalu pada Mei mendatang.
Hasil pemilihan tahun lalu dibatalkan karena karena memicu krisis politik. Gejolak itu menyebabkan Morales mengundurkan diri dari jabatan presiden.
Pada Jumat (21/2), kepala tribunal pemilihan umum Bolivia, Salvador Romero mengatakan Morales tidak memenuhi syarat untuk menjadi kandidat Senat dari partai Movement for Socialism (MAS). Saat ini partai Morales itu memimpin di jajak pendapat.
Setelah hasil pemilihan umum 20 Oktober memicu unjuk rasa besar-besaran. Sekutu dan pasukan keamanan pun menarik dukungan mereka dari presiden yang sudah berkuasa selama 14 tahun. Morales akhirnya mengundurkan diri bulan November lalu.
Mantan presiden yang kini di pengasingan di Argentina memimpin kampanye partainya. Mantan menteri ekonomi Luis Arce maju untuk posisi tertinggi. Sementara Morales mengincar posisi Senat.
Bolivia yang dicengkeram perlambatan pertumbuhan ekonomi, mengalami gejolak politik yang dipicu tuduhan kecurangan pemilihan umum usai Morales kembali dinyatakan memenangkan pemilihan presiden untuk periode keempat. Saat ini, Morales menghadapi oposisi yang terpecah belah, termasuk pelaksana tugas Presiden Jeannine Anez yang berkuasa setelah Morales mundur tahun lalu.