Jumat 21 Feb 2020 13:45 WIB

Corona Buka Peluang Industri Farmasi Dalam Negeri

Indonesia selama ini mengandalkan impor bahan baku farmasi dari China.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan industri Indonesia harus bisa mengambil kesempatan dari disetopnya bahan baku farmasi dari China.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan industri Indonesia harus bisa mengambil kesempatan dari disetopnya bahan baku farmasi dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan wabah Covid-19 yang melanda wilayah China membuka peluang bagi industri. Salah satunya industri farmasi dalam negeri.

"Justru karena ada corona ini menjadi peluang, membuat kita harus berjuang, karena bagaimana pun meski hambatan perdagangan itu dikatakan bisa tetap dibuka tetapi mereka (China) tidak produksi jadi membuat perdagangan menurun. Ini kesempatan dari dalam negeri untuk memperkuat diri," katanya saat mengunjungi fasilitas penelitian Dexa di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (21/2).

Baca Juga

Wabah Covid-19 akibat virus corona baru yang terjadi di wilayah China pada akhir 2019 hingga 21 Februari telah menyerang 76.718 orang di 28 negara dan menewaskan 2.247 orang, sebagian besar di daratan China. Wabah itu membuat China mengisolasi beberapa kota, memicu penghentian operasi pabrik termasuk pabrik farmasi.

Kondisi itu berdampak terhadap Indonesia, yang mengimpor sebagian besar bahan baku farmasi dari China. Namun Menkes mengatakan bahwa persediaan bahan baku farmasi Indonesia masih cukup.

Pemerintah mendorong pengembangan produksi bahan baku farmasi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan kepada negara lain.

"Yang paling penting, terbukti tadi saya lihat dari paparannya persediaan kita memenuhi. Yang paling penting kita menggeliat bahan baku dari dalam negeri yang asli Indonesia terus terpacu untuk meningkat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement