Jumat 21 Feb 2020 14:01 WIB

Penyintas Gempa Maluku Gunakan Fasilitas MCK Baru dari ACT

Penyintas gempa di Desa Waai dan Desa Liang sangat bersyukur dengan adanya MCK baru.

Sejumlah pengungsi korban gempa bumi di pengungsian Desa Waai, Pulau Ambon, kini mereka sudah mendapat fasilitas MCK baru dari ACT di pengungsian.
Foto: ANTARAFOTO/Izaac Mulyawan
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi di pengungsian Desa Waai, Pulau Ambon, kini mereka sudah mendapat fasilitas MCK baru dari ACT di pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Para penyintas gempa bumi di Desa Waai dan Desa Liang, Maluku Tengah, yang telah bertahan enam bulan di tenda pengungsian sebelumnya hanya mendapat fasilitas MCK darurat tidak layak digunakan. Mereka bahkan harus pergi ke desa lain berjarak satu kilo meter untuk mengambil air bersih, tapi kini sudah mendapatkan tempat mandi cuci kakus atau MCK yang baru dari Aksi Cepat Tanggap (ACT).

ACT Maluku bersama Drw Skincare, dan telah selesai pembangunannya pada Selasa (18/2 lalu. "Lima unit MCK telah rampung dibangun di beberapa titik wilayah pengungsian. Dua unit di Desa Waai, yaitu di Dusun Angke dan Dusun Attawai, tiga unit di Desa Liang, yaitu di puncak Bum-bun, Dusun Wa Osa dan Dusun Waehula," kata Kepala Cabang ACT Maluku Wahab Loilatudi Ambon, Jumat (21/2).

Baca Juga

Ia mengungkapkan para penyintas gempa di Desa Waai dan Desa Liang sangat bersyukur dengan adanya MCK di tempat pengungsian. Proses pembangunannya selama tiga minggu dan telah rampung sehingga para penyintas gempa dapat menggunakan tempat sanitasi baru itu.

Yohana, salah satu penyintas gempa di Desa Waai, menuturkan saat ini dirinya dan para pengungsi lainnya ketika mau mandi dan BAB tidak lagi harus ke desa lain. "Dengan adanya bantuan dari ACT mendirikan MCK, kami terasa terbantu. Kami para warga pengungsian mengucapkan terima kasih banyak untuk ACT dan para dermawan yang telah membantu kami di tempat pengungsian," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement