Jumat 21 Feb 2020 23:45 WIB

AHM Tarik Honda PCX 150, Ini Kata Kemenhub

Terdapat kesalahan teknis saat pelaksanaan uji coba PCX 150.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Honda PCX 150. Astra Honda Motor (AHM) menarik kembali sekitar 3.900 unit Honda PCX 150.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Honda PCX 150. Astra Honda Motor (AHM) menarik kembali sekitar 3.900 unit Honda PCX 150.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Astra Honda Motor (AHM) menarik kembali sekitar 3.900 unit Honda PCX 150. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan setiap tike kendaraan baru yang dibuat wajib mellaui proses uji tipe.

“Ada beberapa komponen yang dilakukan uji tipe, misalnya lampunya, bagaimana rem, gas buang, ada beberapa komponen,” kata Budi di Gedung Kementerian Perhubungan, Jumat (21/2).

Dia menjelaskan jika kendaraan lulus uji tipe, berarti kendaraan sudah bisa dioproduksi massal di Indonesia. Tapi pada saat pelaksanaan uji coba, Budi mengatakan terdapat satu kelemahan.

“Misalnya ternyata bensin boros, berarti ada kesalahan teknis. APM merasa perlu itu direcall (tarik kembali),” ujar Budi.

Budi menegaskan uji tipe yang dilakukan Kemenhub mengacu pada regulasi united nation dengan beberapa komponen. Artinya, kata Budi, kendaraan yang melakukan uji tipe harus sesuai dengan persyaratan.

“Kalau ada kesalahan, itu salah satu kinerja alat yang ada dalam kendaraan yang tidak dilakukan uji tipe. Agen Pemegang Merek (APM) butuh kepercayaan ya ditarik,” ungkap Budi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement