Jumat 21 Feb 2020 18:43 WIB

Petani di Lebak Raup Keuntungan dari Panen Buah Rambutan

Pohon rambutan dijual seharga Rp 1 juta per pohon.

Buah rambutan
Foto: Antara
Buah rambutan

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten meraup keuntungan panen buah rambutan tangkue. Pohon rambutan dijual hingga ditampung di atas pohon oleh tengkulak seharga Rp 1 juta per pohon. "Kami sangat terbantu pendapatan ekonomi dengan tibanya musim panen rambutan itu," kata Usman (55) seorang petani warga Desa Curugbitung Kabupaten Lebak, Jumat (21/2).

Panen buah rambutan tahun ini sangat diuntungkan, karena buahnya per pohon cukup banyak dibandingkan tahun lalu. Pendapatan hasil panen rambutan itu tentu dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat mulai petani, buruh pemanjat pohon, buruh mengikat rambutan hingga pengemudi.

Baca Juga

Mereka para tengkulak itu membeli buah rambutan di atas pohon rata-rata Rp 1 juta. Bahkan ada petani di antaranya yang memiliki sebanyak 300 pohon. "Apabila, harga buah rambutan itu Rp 1 juta, maka petani bisa meraup keuntungan Rp 300 juta," katanya.

"Kami panen rambutan tahun ini mendapatkan Rp 60 juta dari 60 pohon itu. Sedangkan tahun lalu hanya Rp 15 juta karena banyak yang tidak berbuah," katanya.

Begitu juga Sarman (50) seorang petani warga Leuwidulang Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya panen rambutan jenis tengkue tahun ini sangat diuntungkan, karena harga di pasaran cukup tinggi. Namun, banyak pembeli atau pedagang pengecer dari Tangerang dan Jakarta datang dengan menampung harga Rp 3.000/ikat. "Kami hari ini menjual rambutan yang sudah diikat ditampung sebanyak 1.000 ikat dengan harga Rp 3 juta," katanya.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Ade mengatakan saat ini beberapa kecamatan memasuki musim panen buah rambutan, seperti di Kecamatan Curugbitung, Maja, Rangkasbitung, Cimarga, Cibadak dan Sajira. Selama ini, panen rambutan itu cukup mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat, sehingga pemerintah daerah terus mengoptimalkan peningkatan mutu dan kualitas.

Sebab, rambutan Lebak sudah menembus ekspor ke Timur Tengah dengan jenis rambutan tangkue. "Kami mendorong agar petani terus mengembangkan tanaman rambutan sebagai pendapatan ekonomi musiman yang setiap tahun bisa dipanen," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement