REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik meminta agar para pihak melihat efek besar dari rencana penyelenggaraan Formula E di Monumen Nasional (Monas). Salah satunya yakni dari sektor pariwisata.
"Jangan akhiratnya kamu lihat. Tapi efek besarnya, wisata misalnya," kata Taufik di Balai Kota Jakarta, Jumat, menanggapi pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah sebelumnya, bahwa Formula E diselenggarakan di Monas agar Indonesia terkenal dunia dan akhirat.
Pernyataan politikus Partai Gerinda ini sekaligus menanggapi cibiran dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang Formula E di Monas.
Menurut Taufik, mantan Presiden kelima Indonesia tersebut tidak melancarkan kritik yang merupakan penolakan. "Gini lo, kan Ibu Mega tidak menolak, bukan protes tapi mempertanyakan. Nah kalau orang bertanya maka harus dijawab, mengapa dipilih Monas, begitu," katanya.
Adapun yang harus menjawab alasan tersebut, kata Taufik, adalah panitia penyelenggara Formula E yakni Jakarta Propertindo (Jakpro). "Ya panitianya lah yang jawab, masa panitia diam saja," kata Taufik menambahkan.
Sebelumnya, menyusul pernyataan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang mengkritisi penyelenggaraan Formula E di Monas, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menanggapi dengan menyebut perhelatan balap mobil listrik itu di Monas, agar Indonesia terkenal di dunia, bahkan akhirat.
"Saya gak tahu Bu Mega ngomong bagaimana. Alasannya (di Monas), kami ingin Indonesia dikenal di dunia dan akhirat. Ngapain tanggung-tanggung terkenal di dunia? Terkenal di dunia dan akhirat," kata Saefullah di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/2).
Adapun Megawati Soekarnoputri menyampaikan kritik atas penyelenggaraan Formula E di Monas pada 6 Juni 2020 dengan mempertanyakan pertimbangan Pemprov DKI Jakarta menggelar balap Formula E di Monas.
"Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa sih kalau mau bikin Formula E itu, kenapa sih harus di situ (di Monas)? Kenapa sih nggak di tempat lain? Kan begitu, peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," ujar Megawati di DPP PDIP Menteng, Jakarta, Rabu (19/2). Mega menilai kawasan Monas bagian dari cagar budaya.