Sabtu 22 Feb 2020 01:43 WIB

Erick Ingin Atur Minimal Setoran Dividen BUMN ke Negara

Jika laba BUMN lebih besar, dividen yang disetorkan pun seharusnya turun tinggi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sedang merancang formulasi setoran minimal dividen atau pembagian keuntungan dari laba bersih dari setiap BUMN kepada negara.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sedang merancang formulasi setoran minimal dividen atau pembagian keuntungan dari laba bersih dari setiap BUMN kepada negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sedang merancang formulasi setoran minimal dividen atau pembagian keuntungan dari laba bersih dari setiap BUMN kepada negara. Erick menilai besarnya laba bersih yang didapatkan BUMN seharusnya juga memberikan dividen yang lebih besar kepada negara.

"Kalau laba lebih besar, mustinya dividen lebih besar. Nanti perusahaan yang untung, kita akan cap (patok) dividen berapa persen, apakah acuannya 30 persen, nanti ada formulanya," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2).

Baca Juga

Erick mengatakan minimal setoran dividen ini nantinya akan memengaruhi tantiem yang akan didapat manajemen BUMN. Erick ingin ke depan pemberian tantiem tidak hanya berdasarkan indikator keuntungan. Erick menilai faktor keuntungan tidak bisa menjadi satu-satunya indikator dalam tantiem.

"Komisaris dan direksi pun jangan berdasarkan profit. Akhirnya, revaluasi aset, profit, cash-nya tidak ada. Terus karena profit tetap bagi bonus, yang menyeramkan bikin utang baru untuk proyek tak feasible," kata Erick menambahkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement