REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sedang merancang formulasi setoran minimal dividen atau pembagian keuntungan dari laba bersih dari setiap BUMN kepada negara. Erick menilai besarnya laba bersih yang didapatkan BUMN seharusnya juga memberikan dividen yang lebih besar kepada negara.
"Kalau laba lebih besar, mustinya dividen lebih besar. Nanti perusahaan yang untung, kita akan cap (patok) dividen berapa persen, apakah acuannya 30 persen, nanti ada formulanya," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2).
Erick mengatakan minimal setoran dividen ini nantinya akan memengaruhi tantiem yang akan didapat manajemen BUMN. Erick ingin ke depan pemberian tantiem tidak hanya berdasarkan indikator keuntungan. Erick menilai faktor keuntungan tidak bisa menjadi satu-satunya indikator dalam tantiem.
"Komisaris dan direksi pun jangan berdasarkan profit. Akhirnya, revaluasi aset, profit, cash-nya tidak ada. Terus karena profit tetap bagi bonus, yang menyeramkan bikin utang baru untuk proyek tak feasible," kata Erick menambahkan.