Jumat 21 Feb 2020 21:59 WIB

Indonesia Promosikan Islam Moderat ke Publik Slovakia

Islam moderat di Indonesia menjadi modal promosi di dunia internasional.

Islam moderat di Indonesia menjadi modal promosi di dunia internasional. Foto udara renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Foto: ANTARA FOTO
Islam moderat di Indonesia menjadi modal promosi di dunia internasional. Foto udara renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Kedutaan Indonesia di Bratislava bekerjasama dengan Islamic Foundation di Slovakia dan Forum of the World’s Religion di Slowakia menyelenggarakan kegiatan dialog lintas agama dengan tema “The Role of Interfaith in Advancing Sustainable World Peace” dengan menghadirkan Ustadz Shamsi Ali, imam besar dari Islamic Center di New York, Amerika Serikat.

Pensosbud KBRI Bratislava, Lely Meiliani, kepada Antara London, Jumat (21/2) mengatakan dialog lintas agama dengan menggandeng berbagai kalangan bertujuan untuk menjalin komunikasi efektif antara KBRI dengan kalangan tokoh agama, akademisi, media massa dan civil society dan think tank di Slowakia untuk menyuarakan pandangan misi dasar Islam adalah perdamaian dan seruan toleransi dalam kehidupan beragama.

Baca Juga

Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso, mengatakan  sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan kemajemukan yang dimiliki, Indonesia sangat mengedepankan nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan harmoni yang terefleksi dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. “Islam Indonesia dapat menjadi role model dalam menciptakan kehidupan beragama yang harmoni dan penuh toleransi,” kata dia. 

Indonesia berkepentingan dalam upaya mendorong tercapainya harmoni dalam peradaban melalui dialog lintas agama. 

Dubes RI juga menyampaikan apresiasi atas respon positif dari berbagai tokoh-tokoh agama yang hadir dan memberikan kontribusi dalam menciptakan hubungan antaragama dalam kehidupan sehari-hari yang lebih baik.

Sementara itu Ustadz Shamsi Ali mengatakan agama sangat penting dalam kehidupan dan setiap agama memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama sehingga dalam kehidupan beragama adanya kemajemukan atau perbedaan pada dasarnya adalah kekuatan.

Dia juga membagi pengalamannya dalam mengembangkan kehidupan bertoleransi khususnya di AS yang mengalami sejumlah tantangan dari pihak non-Muslim. 

Namun sebagai seorang Muslim lebih mengutamakan pendekatan yang halus dan mengajarkan tentang Islam yang baik dan benar.

Diharapkan melalui dialog lintas agama ini akan memberikan pemahaman kepada mayoritas orang Barat bahwa Islam bukanlah yang memiliki konotasi negatif. Sehingga, persepsi yang telah berkembang di dunia Barat harus diubah.

Direktur Islamic Foundation, Imam Moh Sahwan Hasna, menyampaikan ucapan terima kasih atas inisiatif dan ajakan Dubes untuk bekerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

Menurutnya, dialog lintas agama merupakan sebuah hal yang penting karena kita bisa melihat dan mendapatkan perspektif yang berbeda dari setiap agama.

Berbagai tanggapan disampaikan para undangan. Mantan Menlu Slowakia,  Pavol Demes, menyampaikan apresiasi positif dan mendorong kegiatan lanjutan di kalangan yang lebih luas seperti akademisi dan institusi non-Muslim lainnya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement