Jumat 21 Feb 2020 22:12 WIB

Pelatihan Calon Komcad Dilakukan di Batalion-Batalion

Pendaftar untuk Komponen Cadangan hanya dilakukan sekali dalam setahun.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Nasional Indonesia
Foto: ANTARA
Tentara Nasional Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Bondan Tiara Sofyan, menjelaskan, pelatihan dasar militer untuk peserta calon Komponen Cadangan (Komcad) rencananya akan dilakukan di batalion-batalion yang ada di seluruh Indonesia. Pendaftaran untuk mengikuti Komcad hanya akan dibuka satu kali dalam setahun.

"Di batalion. Banyaklah di mana saja, di batalion-batalion disiapkan semuanya. Harapannya begitu (dibuka di batalyon di setiap daerah)," jelas Bondan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (21/2).

Baca Juga

Bondan menjelaskan, pembukaan pendaftaran untuk menjadi bagian Komcad akan dilakukan satu kali dalam setahun. Ia memperkirakan, pembukaan pendaftaran yang pertama akan dilakukan pada pertengahan tahun ini, sekitar Maret atau April.

Tapi, semua kembali kepada kapan peraturan pemerintah (PP) untuk menindaklanjuti Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN). Ia berharap PP tersebut dapat lekas diterbitkan.

"Tahun ini ya perkiraanya begitu. Di bulan Maret, Aprilah. Di bulan April perikaraanya ya. Sekali lagi tergantung PP. Ya kita usahakan (cepat diterbitkan) karena kan bukan di kami prosesnya," jelas dia.

Ia menjelaskan, setelah PP yang mengatur lebih rinci tentang pembentukan Komcad rampung, masyarakat berusia 18-35 tahun dapat mendaftar untuk bergabung. Ada syarat dan seleksi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mereka diberikan latihan dasar militer selama tiga bulan.

"Ada syarat-syaratnya, nanti ikut seleksi, setelah lulus seleksi ada latihan dasar militer selama tiga bulan. Setelah itu kemudian baru diangkat Komcad, setelah itu kembali ke profesi semula," jelas Bondan.

Menurut Bondan, jumlah anggota komcad akan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Ia berharap jumlah tersebut mencapai sekitar 25 ribu orang. Tapi, dia tidak menargetkan kapan jumlah tersebut harus tercapai dan akan kembali melihat kepada ketersediaan anggaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement