Jumat 21 Feb 2020 23:58 WIB

Kabupaten Mojokerto Miliki Sistem Manajemen Sampah

Dalam Simas Karto bisa diakses informasi bermanfaat seputar lingkungan.

Mengelola sampah plastik (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Mengelola sampah plastik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur memiliki inovasi bernama "Simas Karto" atau Sistem Informasi Manajamen Sampah Kabupaten Mojokerto sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Kepala DLH Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin menjelaskan dalam sistem itu bisa diakses informasi-informasi bermanfaat seputar lingkungan. "Misalnya bank sampah, juga sekolah Adiwiyata. Kami juga luncurkan slogan 'Sampahmu Tanggung Jawabmu' sebagai bentuk kepedulian semua terhadap kebersihan lingkungan, dengan selalu bijak dalam menghasilkan sampah maupun pengelolaannya," katanya pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di objek wisata Lembah Mbencirang Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jumat (21/2). 

Bupati Mojokerto Pungkasiadi yang hadir dalam acara itu menyatakan setuju dengan slogan yang dicanangkan DLH tersebut. Ia berharap, slogan tersebut, bisa menjadi pendorong semua kalangan untuk lebih bertanggung jawab pada lingkungan masing-masing.

Bupati Pungkasiadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, juga mengapresiasi tim bank sampah Kabupaten Mojokerto, yang begitu detail dalam hal memilah dan memilih sampah dalam kelompok-kelompok tertentu.

Dirinya bahkan mengaku terkesan karena anggota bank sampah mampu membedakan jenis sampah kaleng berbahan seng maupun aluminium. "Saya tadi sempat bertemu dengan teman-teman bank sampah dan terkesan. Saya tanya mengapa ada sampah kaleng yang dipisah. Ternyata teman-teman ini sudah teredukasi untuk menentukan sampah kaleng seng dan yang almini (aluminium)," katanya.

Dalam HPN 2020 yang mengangkat tema "Indonesia Bersih untuk Indonesia Maju", Bupati Pungkasiadi juga berkali-kali menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk kelestarian sungai. Ia menyoroti persoalan sampah popok yang dibuang ke sungai, sebagai salah satu penyebab utama banjir.

"Ada kepercayaan di masyarakat kalau popok bekas, lebih baik dibuang ke sungai. Jika tidak, si pemakai popok bisa iritasi. Ini harus diluruskan, sebab sampah popok bekas yang dibuang ke sungai menjadi salah satu pemicu utama luapan banjir," katanya.

HPN 2020 di Lembah Mbencirang dimulai dengan kegiatan jalan sehat sambil memunguti sampah, menanam bibit pohon, pameran, senam, penyerahan bantuan, penarikan undian berhadiah, penyerahan kendaraan operasional pada bank sampah induk dari Bank Jatim, penyerahan penghargaan lomba Kampung KB, juga penyerahan bibit tanaman dari PT MBI.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement