REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Kombes Pol Yuliyanto menyebutkan jumlah siswa SMPN 1 Turi Sleman yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan karena hanyut saat susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2), berjumlah empat orang. Sementara jumlah korban meninggal dalam peristiwa itu berjumlah enam orang.
"Belum terkonfirmasi empat siswa," kata Yuliyanto melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (21/2).
Sementara itu, Yuliyanto mengatakan berdasarkan data hingga 21:33 WIB korban yang berhasil ditemukan atau terkonfirmasi keberadaannya tercatat 242 orang dengan enam di antaranya meninggal dunia. Empat siswa yang masih belum ditemukan itu atas nama Yasinta Bunga, 7b asal Dadapan, Vanesa Dida, 7A asal Glagahombo Girikerto, Zahra Imelda, 7D asal Kenteng, Wonokerto, serta Nadine Fadilah, 7D asal Kenaruhan, Donokerto.
Sedangkan korban meninggal dunia yakni Sovie Aulia dari Sumberejo, Tempel, Sleman, Arisma dari Ngentak Tepan Bangunkerto Turi, Sleman, Nur Azizah dari Kembangarum Donokerto, Turi, Sleman, Latifa dari Kembang Arum Donokerto, Turi, Sleman, serta Khoirunisa dari Karanggawang Girikerto, Turi, serta Evita Putri L, 7A Soprayan, Girikerto, Turi.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan saat ini pencarian terhadap empat korban masih dilakukan dengan menempatkan petugas di tujuh titik DAM untuk memantau sungai. "Malam ini pencarian dilakukan dengan menempatkan petugas di tujuh titik DAM untuk memantau sungai," katanya.
Sebelumnyatelah terjadi kecelakaan sungai di Sungai Sempor, Turi, Sleman pada Jumat sore (21/2), dengan korban siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman yang sedang menyelenggarakan kegiatan susur sungai. Dalam peristiwa itu, beberapa siswa dinyatakan tewas, sedangkan yang lainnya dikabarkan luka, dan sebagian lainnya belum ditemukan.