Sabtu 22 Feb 2020 07:39 WIB

15 Cara Mengobati Hati yang Gundah dan Sedih

Ibnu Qayyim menyebutkan 15 cara mengobati hati yang gundah dan sedih.

15 Cara Mengobati Hati yang Gundah dan Sedih. Foto: Ilustrasi Berdoa di puncak bukit Uhud
Foto: Antara/Zarqoni
15 Cara Mengobati Hati yang Gundah dan Sedih. Foto: Ilustrasi Berdoa di puncak bukit Uhud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Kitab Ath Thibb An Nabawi karya Ibnu Qayyim Al Jauziah dan diringkas oleh oleh Abu Syuhaib Al Karimi, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ketika tertimpa kesulitan biasa berdoa:

"Tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan Allah yang Maha Agung dan Maha Lembut. Tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan Allah, Rabb dari Arsy yang agung. Tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan Allah, Rabb dari langit yang tujuh, Rabb dari bumi serta Rabb dari Arsy yang mulis." (HR Bukhari-Muslim).

Baca Juga

Dalam sabda lainnya, Nabi Muhammad berkata, "Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) saat masih berada  dalam perut ikan paus adalah:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Laa Ilaaha Illa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin." Yang artinya, "Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (HR Tirmidzi)

Dalam penjelasannya, masih dalam hadits Nabi Muhammad tersebut, setiap orang yang berdoa dengan doa tersebut, pasti akan dikabulkan.

Berikut ini 15 jenis obat hati yang gundah dan sedih, menurut Ibnu Qayyim:

Pertama, dengan tauhid Rububiyyah.

Kedua, dengan tauhid Uluhiyyah.

Ketiga, dengan tauhid ilmiy dan Itiqadiy (keyakinan tauhid secara  ilmiah dan imani).

Keempat, dengan menyucikan Allah dari keyakinan bahwa Allah menzhalimi hamba-hambanya.

Kelima, dengan pengakuan dari seorang hamba bahwa dirinya telah berbuat zhalim.

Keenam, dengan tawassul kepada Allah dengan hal yang paling disukaiNya, yakni melalui asma dan sifatNya.

Ketujuh, dengan memohon pertolongan kepada Allah semata.

Kedelapan, dengan pengakuan seorang hamba kepada Allah melalui harapan kepadaNya.

Kesembilan, merealisasikan tawakal, penyerahan diri kepada Allah.

Kesepuluh, menenangkan jiwanya dalam taman Alquran.

Kesebelas, beristighfar.

Keduabelas, bertaubat.

Ketigabelas, berjihad.

keempatbelas, melaksanakan shalat.

Kelimabelas, berlepas diri dari segala daya dan kekuatan, dan hanya menyerahkan keduanya kepada Allah, yang di tanganNya segala bentuk daya dan kekuatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement