Sabtu 22 Feb 2020 08:35 WIB

BMH Gelar Upgarding Dai dan Guru Ngaji di Pesantren Dolly

Gerakan dakwah untuk Hijrahnya eks warga Gang Dolly, Surabaya, harus dikuatkan.

Suasana pelatihan dan upgrading untuk Dai dan  Guru Ngaji Alquran  di Gang Dolly.
Foto: Dok BMH
Suasana pelatihan dan upgrading untuk Dai dan Guru Ngaji Alquran di Gang Dolly.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dakwah diperkotaan tentu berbeda pendekatannya dengan dakwah di pedalaman dan pelosok. Butuh strategi dan pendekatan yang masif agar objek dakwah nyaman dan totalitas.

Siapa yang tak kenal dengan Gang Dolly,  Surabaya?  Tempat eks prostitusi terbesar di Asia Tenggara itu,  sudah ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 18 Juni 2014. 

Ustadz Nasih, Dai Tangguh  BMH sekaligus pendiri Pesantren Dolly mengatakan pentingnya dukungan untuk warga Dolly tersebut."Gerakan dakwah untuk Hijrahnya eks warga Gang Dolly harus dikuatkan melalui program berantas buta huruf Alquran dan penguatan kajian-kajian keislaman,"  ungkapnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia mengungkapkan, pekan lalu  Laznas BMH bersama Pesantren Dolly mengadakan pelatihan dan upgrading untuk Dai dan Guru Ngaji Alquran di Gang Dolly. Pelatihan diadakan  selama dua hari di Pesanggrahan Jauharotul Hikmah Surabaya, 15 dan 16 Februari 2020.

“Alhamdulillah, para guru Alquran mendapatkan pelatihan dan upgrading. Sehingga, mereka  lebih semangat lagi dalam menyampaikan dakwah Alquran  kepada warga, baik anak-anak maupun dewasa,” tutunya.

Imam Muslim, manager Program & Pendayagunaan BMH Jawa Timur mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab BMH untuk memberikan perhatian  dan  layanan kepada para dai dan  daiyah serta guru ngaji di Gang Dolly. “Karena mereka adalah garda terdepan dalam membina masyarakat disini,"ujar Muslim.

"Semoga kegiatan ini bisa rutin dilakukan di sini, agar para dai dan  guru ngaji bisa mendapatkan bekal terjun ke masyarakat,"ungkap Muhammad Izzin, salah satu peserta pelatihan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement