REPUBLIKA.CO.ID,ACEH BESAR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang menggunakan helikopter baru jenis EC-725 AP/Caracal saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, Sabtu (22/2). Heli ini merupakan tunggangan baru kepala negara, untuk menggantikan sementara helikopter Super Puma TNI AU yang biasa digunakan dalam kegiatan kepresidenan.
Berdasarkan pengamatan, pihak protokoler juga menyediakan heli Super Puma yang biasa digunakan presiden. Namun ternyata presiden lebih memilih menaiki heli teranyar yang dimiliki TNI AU tersebut.
Jokowi, pada Januari lalu memang sempat meninjau helikopter tersebut di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Helikopter Caracal merupakan helikopter angkut sedang serbaguna buatan Airbus Helicopters Prancis.
Helikopter tersebut memiliki panjang 19,5 meter dan mampu memuat 2.200 kilogram beban barang atau 28 pasukan bersenjata lengkap.
Helikopter yang bisa diawaki hingga 6 orang ini memiliki kecepatan naik 1.670 kaki/menit dengan kecepatan maksimum 175 knots atau setara 324 km/jam dan kecepatan jelajah 152 knots atau 281,5 km/jam.
Helikopter Caracal mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki dengan jarak jelajah maksimum 526 nautical mile. "Sebentar lagi heli kepresidenan akan masuk perawatan sehingga kita harus mencarikan heli alternatif untuk dukungan VVIP, sehingga saya display," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kala itu.
"Saya laporkan ke beliau terkait dengan keamanan dan kenyamanan. Dan beliau menyampaikan bahwa untuk interiornya seperti ini saja seandainya digunakan oleh Presiden. Jadi hanya untuk alternatif apabila heli utama itu masuk perawatan," ujar Panglima.
Di Bireuen, Jokowi akan menghadiri acara Kenduri Kebangsaan yang diadakan di Sekolah Sukma Bangsa dalam rangka membangun semangat keindonesiaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.