REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK -- Polres Sanggau hingga saat ini masih mendalami dua kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang diduga melibatkan korporasi tahun 2019 lalu. Proses kasus Karhutla itu hingga saat ini terus berlanjut, dan masih pada tahap penyelidikan.
"Proses tetap berlanjut, meski sudah diproses sejak 2019, atau masih tetap dalam penyelidikan, karena semuanya butuh proses. Untuk korporasi maupun perorangan ada yang sudah maju dan dalam penanganannya membutuhkan keterangan ahli," kata Kapolres Sanggau AKBP Raymond Marcelino Masengi di Sanggau, Sabtu (22/2).
Dijelaskannya, dua perusahaan yang sedang diselidiki itu masing-masing PT Sepanjang Inti Surya Usaha (PT SISU) di Kecamatan Sekayam, dan PT Surya Agro Palma (SAP)di Kecamatan Toba.
"Jadi mohon waktu sedang kita proses pemeriksaan dan keterangan ahli, karena dari pemeriksaan yang kita lakukan, masing-masing pihak mengajukan alasan-alasan yang sebenarnya perlu kami teliti sebelum diajukan ke pengadilan nantinya,” katanya.
Menurut Raymond, semua keterangan para pihak yang nantinya diberikan akan diambil untuk membuat terang persoalan tentang kasus Karhutla tersebut.
"Saya masuk (Kapolres Sanggau) sudah dalam posisi laporan polisi (LP). Intinya prosesnya tetap lanjut dan penegakan hukumnya juga terus dilakukan," katanya.
Data Polda Kalbar, tim penegakan hukum Karhutla Polda Kalbar sampai dengan saat ini memproses 69 kasus, yang terdiri dari 63 kasus perorangan, dan enam korporasi dengan total tersangka 77 orang, dan sebanyak 35 yang dilakukan penahanan, dan 42 pelaku tidak ditahan.
Dari sebanyak 69 kasus, tahap 1 totalnya ada 15 kasus, yang sudah P21 ada empat kasus, tahap II sebanyak 43 kasus, dan SP 3 hanya satu kasus dengan total lahan yang terbakar sekitar 4.563,27 hektare.