REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR— Dewan presiden Pakatan Harapan (PH) menyerahkan kepada Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad untuk memutuskan waktu transisi kekuasaan pasca-Konferensi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada November 2020 mendatang.
"Ini merupakan keputusan bulat," ujar Mahathir saat konferensi pers usai pertemuan Majelis Presiden Pakatan Harapan di Yayasan Kepemimpinan Perdana Putrajaya, Jumat (22/2) malam.
Saat jumpa pers Mahathir didampingi para pemimpin PH yakni Wakil Perdana Menteri dan Presiden PH Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail, Presiden PKR Datuk Seri Anwar Ibrahim, Presiden Partai Amanah Mohamad Sabu, Presiden Bersatu Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Presiden DAP Lim Guan Eng.
Pada kesempatan tersebut Presiden PKR, Datuk Seri Anwar Ibrahim, mengakui perlu bersabar untuk sementara waktu hingga dirinya bisa dilantik sebagai Perdana Menteri ke delapan.
Anwar Ibrahim mengatakan pendirian PH jelas dan tiada keraguan dari segi komitmen untuk memastikan Mahathir dapat menjalankan tugas dengan dokongan yang penuh.
Mahathir Mohamad yang juga Ketua Pakatan Harapan (PH) memimpin jalannya musyawarah tersebut yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam.Mahathir tiba di lokasi pukul 20.30 malam diiringi konvoi mobil pengawalan.
Pada tempat yang sebanyak 200 anggota Armada Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) mengadakan unjuk rasa damai mendukung pemerintahan Perdana Menteri, Tun Dr Mahathir Mohamad. Unjuk rasa yang dimulai pukul 20.00 tersebut turut membentangkan kain bertuliskan dukungan ke Mahathir.